Kisah-kisah di ArasoE: Batu Sojol hadiah Pak ADM

Kembali ke jaman batu

Video bisa dilihat di akun IG Isroi_tanpa_l https://www.instagram.com/p/B9K8BC_npKo/?igshid=tc50qkpqcft8

Semalam, bagda Isya kembali dari masjid, tiba2 suara motor ninja mendekat ke mess. Irfan, satpam muda yg naik motor ninja bergaris kuning, masuk ke mess.

“Pak, saya disuruh Puang ADM menjemput Bapak. Katanya mau ada yang didiskusikan dengan Bapak.”

Tumben sekali, pikir saya. Biasanya kita ngobrol di “official” di kantor induk atau di kebun.

Dengan masih pakai ‘uniform’ sholat; sarungan, baju koko, kopiah, saya menuju ke rumah ADM PG Bone.

Beliau sudah menunggu di teras belakang. Pakai celana pendek.

Santai.

“Assalamu’alaikum”

“Wa’alaikum salam. Sini Pak Isro,” sambutnya ramah.

Di halaman belakang ini banyak kandang burung dan binatang. Beliau suka memelihara hewan.

Macam2: burung hantu, perkutut, tekukur, beo, kakatua, love bird, dll.

Beliau juga ‘batu’. Koleksinya banyak.

Mulailah kita ngobrol santai. Pak ADM ini orang bugis berdarah ‘biru’; namanya bergelar ‘Andi’. Mirip dengan gelar ‘Raden’ atau ‘Tubagus’ kalau di Jawa. Kita ngobrol tentang sejarah Bugis dan Bone, Tradisi dan kepercayaan orang Bugis, pusaka2 Bugis, Hewan peliharaan, Anggrek hutan, dan tentunya “batu akik”.

Beliau memberi hadiah kepada saya batu sojol, asalnya dari Sulawesi Tengah. Batu biasa yg punya ‘kekuatan unik’. Saya sudah pernah dengar batu ini. Tapi belum pernah membuktikannya sendiri.

Pak ADM mulai menceritakan asal muasal batu ini, berikut ‘kekuatannya’, yaitu bisa meningkatkan kekuatan orang. Satpam kantor yang paling besar jadi ‘kelinci percobannya’.

Pertama kita coba angkat satpam itu dengan jari. Nggak bisa. Jari kita kesakitan. Lalu, kita cuci tangan dengan air yang ada batu sojolnya. Kita angkat lagi. Entah kenapa, satpam itu jadi terasa ringan sekali. Saya tidak akan percaya kalau tidak membuktikannya sendiri.

“Subhanallah…Allahuakbar”

Batu ini batu biasa. Diambil dari salah satu tempat di Sulteng. Tidak ‘diisi’ apa2. Tidak pakai ‘jin’ atau demit.

Terima kasih Pak ADM. Batu ini menjadi salah satu koleksi saya yang berharga. Bukan karena kekuatan dan kecantikannya, tapi kenangan dari Pak ADM PG Bone. Alhamdilillah.

#akik #batu #sojol #sulawesi #tengah #ArasoE #Bone #gemstone #PGB

Kisah-kisah di ArasoE: Meningalkan Motor di Kebun dengan Kuncinya

Meninggalkan Motor di Kebun dengan Kuncinya

Salah satu yang menarik di Arasoe adalah aman meningalkan motor dengan kuncinya atau barang2 di kebun. Meskipun motor ini ditinggal tanpa pengawasan tetap aman. Bahkan sampai berhari2 pun tetap aman. Barang2 ditinggal begitu saja juga aman. Sapi ditinggal di kebun tanpa ada yang menungguin tetap aman. Yang seperti ini tidak bisa dilakukan di Jakarta, Jadebotabek atau di kota besar lainnya di Indonesia. Jangankan ditinggal, dibawa saja dibegal orang.

Kisah-kisah di ArasoE: Musim Durian

Durian lokal di Ujung Tanah, Bone

King of Fruit, itu julukan untuk buah durian. Dan saat ini lagi mulai musim durian. Di ArasoE mulai musim durian sekitar awal bulan Januari 2020 ini. Di pinggir-pinggir jalan mulai banyak yang menjajakan durian lokal. Harganya pun cukup murah, masih dikisaran Rp. 5000 sampai Rp. 50.000 perbutir. Tergantung ukuran dan kualitas buahnya. Saya dan teman-teman tim berburu durian local bone sampai ke kebunnya.

Kebun Durian di Pattiro Riolo, Sibulue

Ternyata Kec. Cina, Kab. Bone adalah salah satu sentra durian di Sulawesi Selatan ini. Informasi pertama yang kami dapat ada sentra durian di dekat kebun Sibulue. Ketika ke kebun Polewali, sampingnya kebun Sibulue, kami minta diantarkan oleh mandor Polewali. Kami jalan menyusuri kebun ke arah Sibulue. Sibulue ini nama desa dan kecamatan. Di pasar Sibulue sudah banyak orang yang menjajakan durian di pinggir jalan. Tapi bukan di situ sentralnya. Kebun duriannya ada di desa Pattiro Riolo. Kami diajak ke desa Pattiro Riolo. 

Durian di desa ini memang murah-murah bingit. Ukurannya sih nggak terlalu besar. Cenderung kecil-kecil. Harganya murah banget, satu ikat isi3 biji cuma RP. 15rb. Yang ukurannya agak gede cuma Rp. 35rb per ikat. Meskipun kecil, tapi duriannya enak, manis dan creammy. Mantap. Kami berlima habis 5 ikat durian. Pulangnya bawa durian lagi.

Ukuran Buah Durian Lokal Bone




Kebun Durian di Ujung Tanah

Sentra durian tidak hanya di desa Pattiro Riolo saja. Ada banyak lokasi-lokasi lain. Informasi dari sinder dan mandor kebun juga. Salah satunya ada di dekat kebun Ujung Tanah. Dari kebun Ujung Tanah kita lewati sungai lalu naik ke Sanrego, trus ke atas ke arah gunung. Jalan tanah dan licin. Kami melewati kebun-kebun cengkeh. Masih naik lagi. Semakin ke atas semakin banyak kebun cengkeh yang ada pohon duriannya.

Kami berhenti di salah satu rumah pondok yang banyak pohon duriannya. Pondok itu diisi satu keluarga. Salah satu anak perempuannya menggantar kami keliling kebun mencari buah durian yang jatuh. Ada cukup lumayan banyak.

Kami makan sepuasnya. Nggak keitung lah berapa butir yang sudah kami buka. Setelah habis, ternyata penjaga kebun itu tidak mau dibayar atas buah durian yang sudah kami santap. Binggung juga kami. Tapi meskipun begitu, kami tetap menitipkan uang ke penjaga itu. 

Yogo, di antara durian-durian di kebun durian Ujung Tanah

Durian lokal di Ujung Tanah, Bone

Kisah-kisah di ArasoE: Pohon Kelapa Lagi

Masih melanjutkan kisah pohon kelapa yang kemarin. Hari ini saya coba mendekat ke pohon kelapa itu dan melihat lebih dekat kondisinya.

Pohon kelapa itu posisinya di tengah kebun, jarak dari jalan poros sekitar 50 meter dan pas di got malang. Memang, dengan posisi seperti itu akan sangat mengganggu kegiatan kultivasi tanaman tebu, terutama yang menggunakan traktor.

Tingginya kurang lebih 30 meter. Mungkin umurnya sudah cukup tua. Daunnya agak jarang, seperti dimakan kumbang. Dan tidak ada buahnya.

Bagian pangkal batang bawahnya memang ada bekas seperti kena doser. Mungkin ini bekas luka ketika ditumbangkan dulu. Bagian pangkal batangnya juga ada bekas terbakar. Setelah tebang memang ada kegiatan bakar daduk. Mungkin ini bekasnya.

Pohon kelapa ini masih berdiri kokoh. Entah sampai kapan, dan akan tetap menyimpan misteri kebun Tempeh ini.

Kisah-kisah di ArasoE: Dikerjain Pohon Kelapa

Pohon Kelapa Sendirian di Tengah Kebun Tebu

Masih ingat dengan kisah pohon kelapa yang ada di tengah-tengah kebun Tempeh (baca di sini: Kisah Horor Pohon Kelapa)? Ternyata memang horor.

Saat ini mulai musim durian. Saya dapat informasi dari mandor kalau ada sentra durian di dekat desa Sibulue, nama desanya kalau tidak salah Pattiro Riolo. Kami berlima; saya, Yogo, Andi, Ai dan Elsam, berencana mencari lokasi sentra durian ini. Kami berangkat selepas sholat asar. Kami mengambil jalan mutar lewat desa Kaju baru Sibulue dan ke Pattiro. Lumayan jauh juga. (Cerita duriannya lain kali saja).

Pulangnya sudah agak sore. Kami ingin mengejar sholat magrib di rumah. Kami putuskan untuk lewat jalan tengah kebun, jalan tanah berbatu. Pas kebetulan ada perbaikan jalan. Jalan sepanjang beberapa kilo meter penuh dengan tumpukan-tumpukan pasir dan kerikil. Apalagi lagi musim hujan seperti ini, jalan sempit dan licin. Kami mesti super hati-hati.

Setelah lewat jembatan, kami masuk ke kebun Sibulue, belok kanan memutari bukit Cinnong (kalau nggak salah namanya Cinnong). Jalan kebun tanah berbatu yang sepi. Setelah lewat pondok kebun Polewali, kami mendekat ke belokan pertigaan kebun Tempeh. Letak pohon kelapa itu. Matahari sudah tenggelam, adzan magrib sudah berkumandang. Jalanan sedikit gelap. Mendung lagi.

Agak dekat dengan pertigaan, tiba-tiba gigi motor saya masuk ke gigi satu. Motor mengerang agak keras, tapi motor tidak mau melaju. Saya coba pindah-pindah gigi. Tetap saja tidak mau pindah gigi. Saya naik motor sendirian, yang lain berboncengan. Mereka menyalip saya. Saya coba kejar. Motor tidak mau melaju. Setelah lewat belokan, mereka semakin menjauh dan saya tertinggal agak jauh di belakang. Saya kasih tanda pakai lampu.

Mereka menunggu di belokan batas antara kebun Kasimpureng dan kebun Tempeh.

“Ada apa, Pak?”

“Ini motor saya tidak mau pindah gigi.”

Lalu saya turun untuk melihat kondisi motor. Tetap saja tidak mau hidup dan tidak mau pindah gigi. Yogo coba menghidupkan motor dengan cara dibawa lari. Nggak bisa juga. Posisi kita sudah agak menjauh dari pohon kelapa itu.

Setelah dicoba-coba agak lama, akhirnya motorku bisa hidup juga. Yogo bawa motor saya dan saya membonceng Elsam. Sambil di jalan Elsam bilang ke saya:

“Di sini memang biasa seperti itu, Pak.”

“Nanti saya ceritakan.” katanya sambil terus melaju.

Setelah agak jauh dan mulai dekat dengan komplek PG. Elsam mulai menceritakan kisah tentang pohon kelapa itu. Sedikit dibumbui cerita-cerita horor dan dramatisasi. Mirip dengan cerita yang disampaikan oleh mandor dan sinder.

Dikerjain juga akhirnya.

Pohon Kelapa di Tengah Kebun Tempe

Pak Haji Yasmin, yang namanya jadi tiga spesies serangga

Pak Haji Yasmin (kanan) menunjukkan salah satu koleksi serangga langkanya.

Pak Haji Yasmin, hidupnya untuk serangga dan kumbang. Waktunya dihabiskan menjelajah hutan mencari dan mengidentifikasi serangga asli Indonesia. Namanya diabadikan untuk tiga spesies serangga; Pyrops jasmini dan Aegus jasmini dan satu sub spesies miky jasmini (lupa nama genusnya).
Saat ini sedang proses identifikasi serangga daun, mirip dengan serangga yang di foto tengah bagian bawah.
Dia sedang mencari juga serangga batang spesies Papua yang panjangnya sampai 70cm. Belum ketemu sampai sekarang, karena hidupnya di pohon2 besar dan tinggi.
Ketika menjelajah hutan sering nemu anggrek, sayang koleksi anggreknya mati. Aduuhh…. Pak Haji. Sayang banget.

Pyrops jasmini
Aegus jasmini

Pestisida Organik: Racun Tikus

Resep pestisida organik racun tikus ini saya peroleh dari postingan FB dari akunnya Rohman Sarman. Resepnya sederhana dan mudah. Silahkan dicoba.

Cara memuatnya sederhana. Singkong direbus dengan air kelapa, lalu dijemur sampai berjamur. Kalau ada singkong pahit akah lebih baik lagi, karena sudah ada racun sianidanya. Nah, setelah itu diupankan ke tikus.

Singkong adalah karbohidrat. Jika dijemur akan ditumbuhi jamur, jamurnya mungkin dari kelompok Aspergillus sp yang memang ada yang beracun.

Kawah Sikidang, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah

Jalan-jalan ke Dieng, cuma sebentar saja sih. Salah satunya mampir ke kawah Sikidang. Salah satu objek wisata di Dieng, Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah.

Memotret Kupu-kupu di Bantimurung, Bulusaraung

Kupu-kupu serangga terbang yang cantik dan gesit. Perlu kesabaran ekstra untuk bisa memotretnya. Apalagi memotret kupu-kupu di habitatnya; kerajaan kupu-kupu Indonesia, air terjun Bantimurung, Bulusaraung, Kab. Maros, Sulawesi Selatan.

Mendapatkan surat tugas di salah satu tempat di Sulawesi Selatan adalah tantangan tersendiri. Lokasinya jauh secara geografis, daerah yang sama sekali baru, dan masalahnya sedikit ‘berat. Bismillah saja. Saya mencari cara untuk bisa ‘menikmati’ penugasan ini.

Suatu hari saya pergi ke Makassar bersama Pak Arifin. Beliau cerita tempat-tempat menarik yang ditemui di jalur perjalanan ini. Ceritalah Beliau tentang Bantimurung. Kalau dari arah Bone, posisinya sebelum masuk kota Maros.

“Nanti kita lewati. Kita mampir sebentar, ” katanya.

Bantimurung adalah nama air terjun yang berada di salah satu lembah gunung Bulusaraung. Pegunungan karst yang mirip dengan landscape film Avatar. Cantik.

Yang paling unik dan terkenal dari tempat ini adalah kupu-kupu. Bantimurung adalah ‘kerajaan’ kupu2 di Indonesia. Di Bantimurung ada 200 spesies yang sudah diketahui. Ukurannya bervariasi dan corak warnanya cantik2.

Saya datang pertama kali ketika musik kemarau. Bukan musim kupu-kupu. Saya hanya menikmati kupu2 yang diawetkan dan dijajakan di kios2 sepanjang area parkir Bantimurung. Nggak asik lah.

Saya tanya ke guide yang menemani kami, kapan musim kupu2. Katanya; tergantung musim hujan. Kalau hujan sudah mulai turun, tanaman-tanaman akan mulai tumbuh. Kupu2 pun mulai bertelur dan menetas.

Kalau ada waktu luang, dan kebetulan lewat Maros, saya sempatkan untuk main ke Bantimurung. Pingin melanjutkan hobiku dulu, motret2, khususnya motret kupu2.

Continue reading

Air Terjun Bantimurung, Bulu Saraung; Surganya Kupu-kupu di Indonesia Timur

Air terjun Bantimurung yang terletak di salah satu kaki gunung Bulusaraung ini adalah salah satu lokasi surganya kupu-kupu di Indonesia. Ada kurang lebih 200 spesies kupu-kupu hidup di habitat ini.

Kupu-kupu di Bantimurung

Kupu-kupu di Bantimurung

Kupu-kupu di Bantimurung

Kupu-kupu di Bantimurung

Continue reading