Tag Archives: UGM

Perubahan Struktur dan Peningkatan Digestibilitas Tandan Kosong Kelapa Sawit oleh Pleurotus floridanus dan Asam Fosfat

Ringkasan Disertasi

Slide Microsoft Office PowerPoint – Perubahan Struktur dan Peningkatan Digestibilitas Tandan Kosong Kelapa Sawit

“Copy Darat” dengan Dr. Nasih

Beberapa waktu yang lalu ada pengunjung blog yang memberi komentar. Di bagian nama, tertulis Nasih. Komentar ini memberi semangat saya untuk menulis di blog. Saya memberi komentar balik dan akhirnya kami saling berkirim email.

Pak Nasih ternyata adalah dosen di Fak. Pertanian UGM di bagian kesuburan. Saya senang sekali, karena kebetulan saya juga sering berkutat di masalah kesuburan tanah. Saya pikir saya bisa menimban ilmu dengan Pak Nasih tentang masalah kesuburan tanah.

Aku silaturahim ke lab Dr. Nasih di Faperta UGM

Aku silaturahim ke lab Dr. Nasih di Faperta UGM

Sampai akhirnya saya janjian ketemu dengan Pak Nasih di labnya. Saya datang berdua dengan teman saya, Muhamat. Sesampai di sana saya senang sekali. Ternyata Pak Nasih adalah dosen yang masih muda, energik, dan banyak ide-ide segar. Tak berapa lama kami pun asik ngobrol tentang macam-macam. Mulai dari blog, menulis, kompos, biofertilizer, pupuk, dan literature.

Pak Nasih menyampaikan sesuatu yang sangat menarik bagi saya. Kebetulan spesialisasi Pak Nasih adalah masalah unsur karbon di dalam tanah. Pendapat Beliau (ini pendapat ahlinya…lho…) kalau saja kandungan bahan organik tanah bisa ditingkatkan sampai 5% saja, maka petani tidak perlu pupuk. “Lho..kenapa bisa begitu, Pak? “ Tanya saya menyelidik bercampur penasaran.

Kandungan bahan organik itu merupakan salah satu indicator kesuburan tanah. Dengan kandungan bahan organik yang tinggi, maka unsur-unsur lain akan diikat oleh bahan organik tersebut dan tersedia untuk tanaman. Perlu diketahui bahwa menurut Puslit Tanah (itu namanya yang dulu), kandungan bahan organik di tanah pertanian di Indonesia tidak lebih dari 2%. Apalagi dengan cara budidaya yang sangat intensif dan tidak memperhatikan pasokan bahan organik tanah, kandungan organik tanah semakin menipis. Akibatnya sangat banyak sekali, misalnya saja jumlah pupuk kimia yang diberikan harus semakin banyak.

Pak Nasih juga menunjukkan bahwa dia memiliki ribuan literature yang terkait dengan masalah kesuburan, termasuk biofertilizer, kompos, pupuk organik, dan lain-lain. Ini salah satu yang sangat saya suka, karena saya bisa ‘barter’ literature dengan Pak Nasih.
Saya berharap suatu saat nanti ada sesuatu yang dikerjakan bersama-sama antara saya dengan Pak Nasih. Insya Allah.

Bertemu dengan Prof. Mohammad J. Taherzadeh Ahli Bioethanol Kaliber Dunia

Hari Kamis, 20 Maret 2008, merupakan hari istimewa bagiku. Hari ini aku berkesempatan bertemu dengan Prof. Mohammmad, salah satu ahli bioethanol kaliber dunia (klik di link ini). Awalnya dimulai dari keterterikanku dengan bioethanol dari lignoselulosa atau lebih dikenal dengan cellulosic ethanol. Aku mencari-cari literatur di internet dan aku temukan banyak sekali artikel ilmiah tentang bioethanol. Tidak kurang dari 360 jurnal ilmiah aku dapatkan. Aku baca-baca artikel tersebut satu per satu setiap ada kesempatan membacanya. Ada yang sangat menarik bagiku, yaitu banyak sekali artikel yang mencantumkan nama author yang sama yaitu Mohammad J. Taherzadeh. Baik yang ditulis sendiri, sebagai main author, co author, maupuan corresponding author. Jika Anda tertarik juga silahkan cari di Google Scholarship dengan kata kunci Taherzadeh ethanol lignocellulose. Dalam pencarianku ini aku mendapatkan bahwa Prof. Mohammad adalah salah satu peneliti ethanol yang secara intensif meneliti sejak 15 tahun yang lalu. Banyak sekali hasil-hasil penelitian beliau yang sudah dihasilkan. Salah satu yang penting adalah tentang penemuan fungi untuk memfermentasi gula C5 menjadi ethanol.

Continue reading