Cara Sederhana Menguji Kualitas Kohe (kotoran hewan) atau Pupuk Kandang

Baca juga: Modus penipuan kohe/pukan

Buku Pupuk Organik GranulArtikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya tentang pengujian kualitas kohe (kotoran hewan) dengan cara yang sangat sederhana. Artikel ini saya buat karena keprihatinan saya dengan kualitas kohe yang ada di pasaran saat ini. Banyak sekali kohe yang dicampur dengan tanah atau pasir. Saya berharap artikel ini bisa dijadikan sebagai panduan untuk para pengusaha POG (pupuk organik granul) agar tidak tertipu oleh suplier kohe. Atau para pengepul-pengepul kohe agar tidak ditipu oleh pemasok-pemasoknya.

Alat-alat yang dipergunakan (hanya):

  • gelas
  • air
  • sendok

Kebetulan saya sedang di pabrik POG dan ada beberapa suplier kohe yang datang. Mereka membawa beberapa contoh kohe ada juga contoh kompos. Saya menguji kurang lebih 6 contoh yang saya uji. Saya tampilkan di sini satu contoh kohe yang baik dan satu contoh kohe yang banyak campuran tanahnya.


Catatan: cara uji ini hanya secara visual saja. Uji yang lebih akurat harus melalui uji laboratorium. Namun, setidaknya uji ini bisa menjadi patokan awal sebelum uji laboratorium.


Kohe yang Bagus

1.Siapkan air yang dimasukkan ke dalam gelas. Pilih gelas yang polos dan jernih.

Sampel kohe, kotoran hewan

2.Masukkan satu sendok contoh kohe ke dalam air.

Sampel kohe, kotoran hewan

3.Kohe yang baik akan mengapung dan tidak cepat tenggelam ketika dimasukkan ke dalam air.

Sampel kohe, kotoran hewan

4.Aduk kohe dengan air.

Sampel kohe, kotoran hewan

5.Perhatikan air menjadi keruh dan banyak bagian kohe yang melayang atau terapung di dalam air.

Sampel kohe, kotoran hewan

6.Ketika didiamkan beberapa lama, air tetap keruh dan masih banyak kohe yang mengapung atau melayang. Kondisi ini akan tetap seperti ini selama beberapa lama. Bahkan kalau kohenya bagus sekali, meskipun didiamkan semalaman airnya tetap keruh.

Sampel kohe, kotoran hewan

Kohe yang Banyak Campuran Tanahnya

Salah satu modus penipuan kohe adalah dengan menambah tanah atau pasir ke dalam kohe. Bahkan jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Penambahan tanah ke dalam kohe ini selain untuk meningkatkan keuntungan juga akan menambah berat kohe.

Untuk pengusaha POG kerugiannya banyak sekali. Kerugian terbesar adalah kandungan C organik di dalam kohe jadi turun dan akibatnya juga membuat kandungan C organik di dalam POG juga turun drastis. Saya pernah mengujikan kohe yang kandungan C organiknya hanya 8% (gila….bener itu suplier). Catatan: kandungan C organik di dalam POG minimal 12%.

Sampel kohe, kotoran hewan

Sebenarnya secara fisik/visual, kohe yang banyak campuran tanahnya mudah dikenali. Bentuk fisiknya mirip tanah, meskipun sudah dikeringgkan. Kemudian ketika dipegang terasa berat. Kohe seharusnya ringan, lebih ringan dari tanah, karena BJ (berat jenis) kohe lebih rendah dari BJ tanah.

Perhatikan ketika kohe ‘abal-abal’ ini dimasukkan ke dalam air.

1.Masukkan satu sendok contoh kohe ke dalam air.

Sampel kohe, kotoran hewan

2.Ketika kohe dimasukkan terlihat banyak kohe yang segera tenggelam. Ini menunjukkan bahwa BJ kohe itu berat dan banyak campuran tanah atau pasir.

Sampel kohe, kotoran hewan

3.Jika didiamkkan sejenak tanpa diaduk air terlihat lebih jernih.

Sampel kohe, kotoran hewan

4.Coba airnya diaduk dan didiamkan sejenak. Perhatikan bahwa banyak endapan-endapan yang segera tenggelam.

Sampel kohe, kotoran hewan

5.Kalau dilihat lebih dekat, endapan-endapan ini sangat mirip dengan tanah.

Sampel kohe, kotoran hewan

Sampel kohe, kotoran hewan
Secara visual kohe ini sudah mirip dengan tanah.

Kompos

Cara ini juga bisa untuk menguji kualitas kompos. Kebetulan pada saat itu ada suplier yang mengirim contoh kompos. Hanya saja sayangnya kompos yang dikirim ukurannya masih besar, belum dikeringkan dan belum dihaluskan.

Ciri kompos yang baik secara visual:
warnanya hitam atau coklat kehitam-hitaman
ketika dipegang terasa ringan meskipun basah

Sampel kohe, kotoran hewan

Perhatikan uji kompos ini dengan air gelas:

1.Masukkan satu sendok contoh kompos ke dalam air.

Sampel kohe, kotoran hewan

2.Ketika kompos dimasukkan kompos tidak segera tenggelam ke dalam air.

Sampel kohe, kotoran hewan

3.Setelah diaduk, air tampak keruh dan sebagian kompos melayang atau terapung.

Sampel kohe, kotoran hewan

4.Karena contoh kompos ini ukurannya kurang halus, sebagian kompos segera tenggelam ketika didiamkan beberapa saat. Tetapi masih terlihat banyak kompos yang terapung.

Sampel kohe, kotoran hewan

Agar uji ini lebih akurat, sebaiknya contoh kompos dihaluskan dan dikeringkan. Kompos yang sudah kering sebenarnya sulit dibasahi, Cenderung hidrofobik. Dan kompos akan mengapung di air. Ketika diaduk pun akan sulit basah. Jika sudah diaduk merata sampai, air tetap keruh. Bahkan pernah saya coba sampai dua hari baru airnya tampak agak jernih.

***
Saya tidak tahu dengan pasti siapa yang melakukan penipun-penipuan ini. Bisa saja supliernya atau pemasoknya atau bahkan petani-petani/peternak sapinya sendiri. Ketika saya bertanya ke salah satu pemasok kohe, dia bilang kalau dia sendiri yang mengambil contoh-contoh kohe ini dari petani. Menurut saya, kemungkinan petaninya sendiri yang mencampurnya dengan tanah. Pemasok yang lain, ketika dikomplain tentang kualitas kohe kirimannya, akhirnya dia mengaku kalau kohenya dicampur dengan tanah atau lempung yang warnyanya mirip dengan kohe. Nah…lho…

Dari sini saya baru mulai bisa memahami, kenapa kualitas POG (khususnya yang subsidi) sebagian besar kurang bagus. Salah satunya dari jeleknya kualtas bahan baku kohe. Padahal dalam POG komposisinya antara 60 – 80%-nya. Banyak petani yang ‘kapok’ tidak mau menggunakan POG subsidi karena tanamannya jelek.


DOWNLOAD PUPUK ORGANIK

Silahkan didownload resources yang mungkin Anda perlukan juga:

  1. Buku Petunjuk Pupuk Organik Granul
  2. Buku Petunjuk Teknis Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT): Padi Sawah Irigasi
  3. Petunjuk Teknis Uji Mutu Pupuk Organik
  4. Standard Mutu Pupuk Organik
  5. Kompos
  6. SNI Dolomit
  7. Kompos Limbah Kakao
  8. Petunjuk Lapang PTT Padi
  9. Budidaya Padi Sehat
  10. Brosur Budidaya Padi Sehat
  11. Brosur Kompos Jerami
  12. Pengelolaan Lahan untuk Budiaya Sayur Organik
  13. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati
  14. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya
  15. Analisis Biologi Tanah
  16. Juknis Mutu Pupuk Organik
  17. Menuju Pertanian Lahan Kering Lestari
  18. Pembuatan Kompos-Balittanah
  19. Pemupukan Berimbang
  20. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya
  21. Petunjuk Pengambilan Sampel Tanah untuk Analisis Biologi Tanah
  22. Compost Quality TestGermination Index Method
  23. Compost and Soil Conditioner Quality Standards 2005

Daftar bahan lain yang bisa didownload: Download Di Sini
Cara mendownload: Klik dua kali pada link yang akan didownload. Kemudian ikuti perintah selanjutnya. Kalau ada iklan yang muncul, klik aja iklannya atau langsung ke SKIP ADD yang ada di pojok kanan atas.

6 responses to “Cara Sederhana Menguji Kualitas Kohe (kotoran hewan) atau Pupuk Kandang

  1. Pingback: Modus Penipuan Pemasok KoHe « Berbagi Tak Pernah Rugi

  2. Pingback: Modus Lain Penipuan Kotoran Hewan/Pupuk Kandang Sapi « Berbagi Tak Pernah Rugi

  3. masya Allah, tai ajah dipalsuin, apalagi yg lain. Anya

  4. Salam kenal
    Kelompok saya mengelola reaktor biogas, selama ini kami hanya memakai pupuk tsb pada lahan masing2, singkat cerita, bagaimana kami bisa menjadikan. Kompos ini sebagai pemasukan tambahan, harus dimulai dari mana
    Untuk uji lab, belum ada
    Cara memasarkan pupuk bagaimana

    Terimakasih
    Salam
    Tri

    • Salam kenal juga. Limbah biogas perlu dikomposkan terlebih dahulu kira-kira seminggu atau dua minggu sebelum digunakan sebagai kompos. Caranya seperti pengompomposan kohe sapi, cuma waktunya lebih singkat saja.

Leave a comment