Aku sedang asik mendengarkan penjelasan Pak Haji Zaka
Tidak terasa sejak tiga tahun yang lalu aku sudah banyak menulis posting tentang pestisida nabati/pestisida organik ini, silahkan dibaca, semoga bermanfaat.
- Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati
- Antara Petani dan Pestisida Kimia
- Daftar Tanaman untuk Pestisda Nabati
- Contoh Pembuatan Pestisida Nabati
- Pestisida Nabati 1
- Pestisida Nabati 2
- Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 1
- Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 2
- Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 3
- Wereng 1
- Wereng 2
- Wereng 3
- Wereng Coklat
- Plutella maskulipenis SP
- Hama Tikus
- Resep pestisida nabati yang lain
- Keong Emas
- Kutu Kebul
- Ekstrak Mimba 2
- Ekstrak Daun Sirsak
- Ekstrak Belengse
- Ekstrak Sirtem
- Ekstrak Gatem
- Ekstrak Gadung
- Ekstrak Gatubrotemsi
- Ekstrak Pestisida Nabati
- Buku dan Situs Pestisida Nabati
Kumpulan Resep MOL (Mikroorganisme Lokal)
Saya belajar membuat pestisida organik secara tidak sengaja. Awalnya hanya sekedar ingin tahu, sekarang mencoba untuk serius membuatnya. Kasihan petani yang sudah demikian dijajah oleh pestisida kimia.
Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu. Duniaku hanya sebatas laboratorium dan laboratorium. Kadang-kadang diajak ke lapang untuk melihat ‘dunia nyata’. Sampai akhirnya, mungkin karena tidak ada yang mau, aku diminta untuk menjadi peneliti pendamping petani. Setelah melihat TOR dan juklaknya, aku jadi befikir ‘Bos’ku di kantor pasti salah milih orang. Jelas-jelas di TORnya ditulis peneliti senior, yang dikirim peneliti ‘bau kencur’. Tapi apa boleh buat, semua seperti sudah ditakdirkan. Mau tidak mau, suka tidak suka aku mesti belajar tentang pertanin.
Aku mendapatkan wilayah yang sebenarnya kurang layak di sebut pertanian, yaitu di Jakarta Utara, tepatnya di Rorotan. Ternyata di ibu kota metropolitan ini masih tersisa sedikit petak-petak sawah. Jadilah aku terjun sekalian di dunia pertanian ini.
Aku banyak belajar dari Pak Haji Zaka. Hampir tiap minggu aku main ke saungnya. Mendengarkan semua penjelasannya dan keterangan-keterangannya. Salah satunya tentang pestisida nabati ini. Pak Haji banyak menunjukkan padaku tanaman-tanaman yang bisa digunakan sebagai pestisida organik dan bagaimana cara membuatnya. Pak Haji juga banyak memberiku ceramah tentang bahaya pestisida kimia dan manfaat pestisida nabati. Keterangan Pak Haji itu aku tulis di posting berikut ini:
Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati
Setelah itu aku sering ke petani-petani, belajar langsung ke lapang. Mencoba mengamati petani dan permasalahannya. Tetunya ‘kacamata’ yang saya pakai adalah ‘kacamata’ saya sebagai seorang mikrobiolog. Apa yang bisa aku sumbangkan ke petani.
Aku melihat petani sudah sangat terjajah oleh pestisida kimia. Ngeri sekali kalau melihat petani menyemprot pestisida kimia. Lihat di posting ini.
Aku jadi lebih giat dan semangat untuk belajar tentang pestisida nabati. Aku coba searching di internet, beli buku-buku di Gramed, dan tanya-tanya langsung ke petani. Aku ketemu dengan orang-orang yang bergelut dengan pestisida kimia. Kebetulan beberapa temanku sedang mengambil S3 tentang pestisida nabati, jadi aku sedikit banyak ‘nyuri’ ilmunya.
Biji bengkoang untuk pestisida nabati
Sekarang aku mencoba lebih serius untuk pestisida nabati ini (meskipun aku juga sedang fokus di bidang lain). Aku belajar lebih banyak, tanya lebih banyak, membaca lebih banyak, dan mencoba lebih banyak. Jangan sampai petani kita dijajah oleh bahan-bahan berbahaya kiriman dari luar. Petani Indonesia bisa maju dengan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka untuk mengalahkan hama dan penyakit tanaman. Insya Allah.
Biji mindi untuk pestisida nabati
Sebenarnya, menurutku secara pribadi, petani bisa membuat pestisida nabati sendiri. Repot sedikit tidak apa-apa. Rupanya petani kita agak sulit untuk itu. Maunya instant dan langsung jadi langsung pakai. Tidak mau pusing dan cenderung menggunakan segala sesuatu secara berlebihan. Masalah ini perlu dicarikan solusinya.
Saat ini aku sedang belajar, bagaimana membuat ekstrak pestisida nabati yang efisien untuk beberapa macam hama?
Bagaimana membuat pestisida nabati ini tahan disimpan dalam beberapa waktu, kalau bisa sampai 6 – 12 bulan.
Bagaimana memubat pestisida nabati dalam skala besar, kalau perlu skala industri, agar petani mudah mendapatkan pestisida ini?
Mengekstrak dan meramu pestisida nabati tidak terlalu sulit. Sudah banyak contohnya dan sudah banyak metode yang disarankan. Yang agak repot adalah untuk mencoba ke hama-nya langsung. Serangan hama kadang-kadang tidak merata dan ada di tempat-tempat yang cukup jauh dijangkau. Aku tidak sempat mencobanya secara langsung. Problem kedua adalah beberapa bahan tidak mudah didapat. Mencarinya harus di pinggir-pinggir hutan, itu saja jumlahnya terbatas. Problem ketiga adalah penyediaan dalam volume besar. Misalkan saja ada permintaan 100rb liter. Pusing juga mencari bahan-bahannya.
mksh infonya yg sangat berguna mdh2an bs dipraktekan dengan hasil yg lbh memuaskan semoga dengan disebarkanya tulisan ini selalu menjadi amal baik karena telah ikut serta mengurangi resiko peyakit karena lebih sehat dengan organik….tks wassalam
info yang bermanfaat
Pingback: Resep pestisida nabati yang lain lagi « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Esktrak Mindi (Melia azedarah) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Mimba (Azadirachta indica I.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Esktrak Jeringau atau Dlingo « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Ekstrak Suren « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Ekstrak Biji Bengkoang « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Esktrak Tembakau (Nicotiana tobaccun L.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Buku & Situs tentang Pestisida Nabati « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pengendalian Hama dan Penyakit dengan Pestisida Nabati « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Daftar Tanaman untuk Pestisda Nabati « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Sirsak (Annona muricata L.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Antara Petani dan Pestisida « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Biji Bengkoang (Pachyrhizus erosus) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Tuba alis Jenu alias Derris elliptica Bth. « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Tembakau (Nicotiana tobacum L.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Mindi (Melia azedarah L.) « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Contoh Pembuatan Pestisida Nabati « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Contoh Pembuatan Pestisida Nabati « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 1 « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 3 « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Walang Sangit, Pengerek Batang, dan Ganjur 2 « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Wereng 3 « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati : Wereng 2 « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati : Wereng 1 « Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati: Hama Tikus « Berbagi Tak Pernah Rugi
Mas isroi, ada gak pestisida nabati tuk mengendalikan layu bakteri dan layu fusarium pada tanaman pisang? Trima kasih sebelumnya.
Pingback: Perbedaan antara Mindi (Melia azedarah) dan Mimba (Azadirachta indica I.) | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Video Pengomposan Jerami (YouTube.com) | Berbagi Tak Pernah Rugi
sangat bagus skli..
mohon petunjuk cara pembuatan pestisida nabati..
klo ada mohon dkirim ke email saya ya pak..
Kan sudah ada di blog ini, atau silahkan baca buku-buku tentang pestisida organik. Ada banyak buku yang membahas tentang ini.
Mas, apakah air rendaman cengkeh (ex proses pelunakan cengkeh sebelum cengkeh dirajang) bisa digunakan sbg pestisida alami? dan cocoknya untuk jenis hama / tanaman apa? dan estimasi dosis aplikasinya. Tx
saya belum pernah mencoba air rendaman ini, tapi menarik juga dan bisa dicoba. Cengkeh bermanfaat untuk penyakit jamur.
dari industri rokok, ada air ex rendaman cengkeh yg menurut saya bisa dimanfaatkan sbg pestisida alami. bgmn kita bisa mencoba untuk aplikasi? salam
Pingback: MANFAAT TANAMAN MINDI (Melia azedarach L) | PERHIMPUNAN ENTOMOLOGI INDONESIA – PERHIMPUNAN FITOPATOLOGI INDONESIA
bagus sekali artikelnya bos !! bahan2 untuk buat pestisida nabati apa saja?apa bisa berantas hama keong,tikus&rumput liar?tlg bls ke email sy,mksh
Pingback: Kumpulan Resep MOL (Mikroorganisme Lokal) | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: MOL dari Limbah Sayuran | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Video Pengomposan Jerami (YouTube.com) | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Resep MOL Nasi 3 | Berbagi Tak Pernah Rugi
pak isroi saya mau tanya, adakah bahan atau ramuan yang bisa membuat pestisida tersebut tahan lama karena saya sudah mencoba bahan yang saya gunakan hanya saya larutkan dalam air, selama 3 hari larutan/ekstraksi bahan tersebut sudah berbau seprerti busuk…. setelah bahan bahan saya campurkan, dalam waktu 2 hari ad salah satu larutan yang terlihat terdapat koloni2 jamut dipermukaanya…… terimakasih.
Pingback: Pestisida Nabati untuk Kutu Kebul | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Mimba (Azadirachta indica I.) | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Membuat Pestisida Nabati dari Mimba | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Tanaman Pestisida Nabati: Tanaman Rondo (Tithonia diversifolia) | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Nabati dari Umbi Gadung | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Penyakit Jahe: Bercak Daun | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Pestisida Buatan Sendiri: Bubur Bordo (Bordeaux) | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Membuat Pupuk Organik Cair, MOL dan Pestisda Nabati dari Urine dengan Promi | Berbagi Tak Pernah Rugi
Pingback: Cara Pengendalian Serangga Hama dengan Umpan Alami | Berbagi Tak Pernah Rugi
Terimakasih sudaj berbagi
Terimakasih sudah berbagi