Tag Archives: kamera saku

Fotografi Asik dengan Kamera Saku

image

Setelah menunggu cukup lama akhirnya buku saya tentang fotografi akhirnya terbit juga. Judulnya  Fotografi Asik dengan Kamera Saku setebal 94 halaman yang diterbitkan oleh Penerbit Andi, Yogjakarta. Draft buku ini saya tulis dua tahun lalu ketika saya masih tinggal di Göteborg. Sebagiaan besar isi buku ini adalah catatan-catatan saya tentang fotografi yang saya tulis di blog ini (baca: Fotografi).

Potongan-potongan catatan saya tentang fotografi itu saya kumpulkan, saya susun ulang, dan saya lengkapi hingga menjadi draft sebuah buku. Sebagian besar ilustrasinya adalah foto2 yang saya ambil di Göteborg. Beberapa foto adalah foto baru yang saya ambil sepulang dari GTB.

Continue reading

Fotografi Portrait

Fotografi portrait http://isroi.com

Fotografi portrait
http://isroi.com

Fotografi asik dengan kamera saku

Buku Fotografi Asik dengan Kamera Saku

Di halaman Wikipedia, fotografi portret (portrait) didefinisikan sebagai fotografi dari orang atau sekelompok orang yang menampilkan ekspresi, personaliti/karakter, dan mood/emosi dari subjek yang difoto. Memotret orang susah-susah gampang. Tantangan memotret orang adalah bagaimana bisa menangkap ‘mood’ subjek tersebut.

Untuk memotret orang saya lebih suka menggunakan lensa normal (35mm atau 50mm) dengan bukaan rana yang lebar, sedangkan kecepatan rananya menyesuaikan pengaturan sebelumnya. Pengaturan ini cukup membuat Dof (deep of field) yang sempit, sehingga latar belakang subjek foto bisa dibuat sedikit kabur. Karena saya tidak punya perlengkapan lighting, semua foto saya hanya mengandalkan cahaya alami atau cahaya dari lampu biasa. Bahkan saya sangat jarang menggunakan lampu flash bawaan kamera. Cahaya yang saya suka adalah cahaya matahari. Terutama cahaya matahari yang menerobos lewat jendela atau pintu di pagi atau sore hari. Cahaya matahari ini lebih terkesan ‘lembut’. Saya juga lebih suka cahaya yang berasal dari sisi samping subjek. Arah cahaya ini akan membentuk profil wajah.

Bagian yang lebih menantang lagi adalah bagaimana mendapatkan sudut pemotretan yang tepat agar ekspresi, mood, dan karakternya bisa menonjol dalam foto. Biasanya saya mencoba berbagai macam sudut pengambilan gambar dan memotret berkali-kali sampai diperoleh foto yang diinginkan.

Dalam beberapa kasus, saya hanya bisa memotret sekali dengan persiapan yang ala kadarnya. Namun, dengan sedikit kejelian, dan kalau beruntung bisa diperoleh gambar yang cukup bagus. Contohnya fotonya Keke, keponakan saya, yang saya foto cuma beberapa kali; fotonya Ahmad, orang arab, yang saya foto cuma sekali di dalam tram; lalu fotonya Mbah Kakung yang saya foto cuma sekali juga.

Fotografi portrait http://isroi.com

Fotografi portrait
http://isroi.com

Fotografi portrait http://isroi.com

Fotografi portrait
http://isroi.com

Fotografi portrait http://isroi.com

LG
Fotografi portrait
http://isroi.com

Fotografi portrait http://isroi.com

Bu Dhe Utiek
Fotografi portrait
http://isroi.com

Fotografi portrait http://isroi.com

Pak Dhe Muslim
Fotografi portrait
http://isroi.com

Fotografi portrait http://isroi.com

Rochmat Supraba
Fotografi portrait
http://isroi.com


Continue reading

Hati2 kalau memotret di sungai saat musim hujan.

fotografi kamera saku

Foto ini memiliki kenangan khusus bagi saya. Jika tidak ada acara khusus di weekend biasanya saya bersepeda sambil menyalurkan hobi foto2. Hujan deras sejak kemarin hari tidak menyuritkan niat saya untuk mencari keringat. Begitu hujan reda, pagi hari pukul setengah tujuh, saya langsung mengayuh pedal sepeda. Tujuan saya adalah pangkalan pasir di kali ciapus.
Belum banyak penambang pasir ketika saya sampai di pingiran sungai. Saya letakkan sepeda di tanah kering yang ada di tengah sungai. Saya titipkan ke salah seorang penambang pasir. Saya tenang2 saja, karwna banyak penambang pasir yang mulai bekerja.
Saking asiknya memotret, pelan2 tanpa sadar saya menuju ke bagian atas yang penuh batu2 dan menjauh dari lokasi penambang pasir.
Ketika sedang asik memotret sayup2 saya dengar ada orang yang berteriak keras; “hoooiiiii……pergi….pergi….!!!!” Teriak orang itu sambil tangannya melambai-lambai menyuruh orang untuk pergi dari sungai. Posisiku yang sedikit di tengah agak susah untuk ke pinggir. Saya semua orang lari bergegas ke pingir sungai. Truk2 segera pindah mencari tempat aman. Hanya aku yg masih di tengah. Kontan saja semua orang berteriak menyuruhku minggir. Ternyata air mulai keruh dan perlhan2 naik.

Sontak saya panik. Kamera dan hape segera saya masukkan ke tas dan saya lari sebisanya ke pingir sungai. Tulang keringku memar2 karena kena batu kali. Sialnya, saya minggir ke arah hutan yang ada di sisi kiri sungai, sedangkan orang2 minggir ke sisi kanan.

Sesampai di pingir aku sempatkan menengom sepedaku. Sepedaku masih di tengah sungai. Air sudah mulai naik. Moga2 sepedaku tidak terseret arus, doaku dalam hati.
Aku berdzikir minta perlindungan Allah. Aku mencari jalan agar bisa ke tempat yang agak landai. Aku menerobos semak2 berduri. Sakitnya duri yang menusuk tangan dan kakiku tidak aku hiraukan.
Setelah sampai ke tempat yg agak landai dan tidak berbatu2 aku mencari jalan untuk bisa menyeberang.

Dua orang pengali pasir membantuku. Satu orang menunjukkan jalur yang dangkal sedangkan yang satunya lagi membantu mengambilkan sepedaku.

Alhamdulillah. Dengan sedikit susah payah akhirnya aku bisa sampai ke pinggir. Aku selamat dan sepedaku juga selamat.

Pelajaran hari ini: Hati2 kalau mau motret2 di kali saat musim hujan, karena nyawa taruhannya. Banjir badang bisa datang tiba2.

 fotografi kamera saku

 fotografi kamera saku

 fotografi kamera saku

 fotografi kamera saku

image

image

image

image

image

Fotografi Unik Kerstin Hiestermann dari Barang-barang di Sekitar Kita

Fotografi unik kiersten hiestermann

Fotografi unik karya Kiersten Hiestermann (Sumber: http://www.spielkkind.de/)

Imajinasi tidak ada batasnya. Dengan imajinasi barang-barang ‘sampah’ yang seperti tidak ada ‘seninya’ bisa disulap menjadi ‘foto model’ yang spektakuler. Kerstin Hiestermann, fotografer dari Denmark membuat foto-foto uniknya dari barang-barang yang dia temukan di sekitarnya. Unik, lucu, dan ngemesin.

Kalau sebelumnya saya sudah berbagi tentang ide-ide fotografi dari kelapa ikan mati, dan lalat & serangga yang mati. Kali ini ide foto menarik dari karya foto Kerstin Hestermann. Fotografer asal Denmark ini memanfaatkan barang-barang yang bisa diperoleh di sekitar kita. Entah itu daun, ranting, kelopak bungan, gunting, dan lain-lain. Dengan imajinasinya yang luar biasa, barang-barang tersebut disusun di atas kertas atau benda lain. Sama seperti Magnus, Kerstin menambahkan gambar bermacam-macam dengan pensil atau pena. Kerstin juga menambahkan tokok-tokok kecil yang imut dan lucu dengan pensil. Hasilnya adalah sebuah paduan yang sangat menarik.

Karya fotografi Kerstin membentuk semacam karikatur dari dunia mimpi. Di websitenya ada artikel dengan judul: the dreamer embodied. Sayanyang ditulis pakai bahasa Denmark yang saya tidak paham. Yang jelas, bahasa visual bahasa yang universal. Tidak perlu Google Translate untuk menikmati karya-karya Kersten. Silahkan dinikmati foto-foto Kersten.

Salam Jepret.
Silahkan baca artikel lain tentang fotografi di sini: Fotografi

Foto-foto Kersten Hiestermann bisa dilihat di sini: http://www.spielkkind.de/ | @spieldkkind | @khiesti

fotografi unik Kersten Hiestermann

fotografi unik Kersten Hiestermann
Continue reading

Fotografi Unik dari Lalat dan Serangga yang Mati

fotografi dari lalat dan serangg mati

Fotografi dari lalat dan serangga mati karya Magnus Muhr. Sumber: http://muhrgalleri.area81.se/)

Satu lagi karya seni fotografi Magnus Muhr dari lalat-lalat dan serangga yang mati. Lalat-lalat diletakkan di kertas putih, lalu dengan pensil digambar tangan, kaki, dan properti lain sehingga membentuk gambar-gambar lucu yang menarik.

Pertama kali saya lihat karya foto Magnus Muhr ketika sedang di Swedia dan lihat-lihat di website komunitas fotografi Swedia. Karya foto Magnus sangat unik dan langsung menyedot perhatian saya. Magnus mengumpulkan lalat-lalat yang mati. (Padahal setahu saya di Swedia jarang sekali saya lihat lalat, bagaimana dia mendapatkan lalat-lalat ini….?????). Kemudian lalat-lalat itu disusun di atas kertas putih. Dengan bantuan pensil, Magnus mengambar tangan dan kaki. Lalat-lalat itu layaknya manusia yang sedang melakukan beragam aktivitas. Magnus memotret lalat-lalat ini.

fotografi dari lalat dan serangga mati Magnus Muhr

Menikmati karya foto Magnus Muhr seperti sedang menikmati karikatur. Gambarnya lucu-lucu, mengelitik, dan terkadang berisi kritik sosial. Karya Magnus sudah tersebar luas di mana-mana. Banyak yang memberi pujian, tapi ada juga yang mengkritiknya karena membunuh dan mengeksploitasi lalat-lalat itu.

Lepas dari itu semua, bagi saya karya Magnus sangat kreatif. Dia berhasil ‘menghidupkan’ lalat-lalat dan serangga yang mati menjadi karya fotografi yang asik untuk dinikmati.

Di sini banyak sekali lalat, apalagi di pasar-pasar. Mengumpulkan lalat dan serangga mati tidak sulit. Semoga foto-foto ini memberi inspirasi fotografi bagi Anda.
Salam jepret.
Silahkan baca artikel lain tentang fotografi di sini: Fotografi

fotografi dari lalat dan serangga mati magnus murh

fotografi dari lalat dan serangga mati magnus muhr

fotografi dari lalat dan serangga mati Magnus Muhr
Continue reading

Aku dan Kamera Bututku

Kodak EasyShare

Kodak EasyShare M863

Aku membelinya kira-kira lima setengah tahun yang lalu, sebuah kamera saku Kodak EasyShare M863 8MP. Sejak saat itu kamera mungil ini seperti tidak lepas dari saku celana atau di dalam tas saya. Dengan kamera ini saya jatuh cinta dan belajar fotografi. Mungkin sudah ribuan foto saya ‘jepret’ dengan kamera saku ini, foto keluarga, foto rekreasi dan wisata, foto pemandangan, foto portrait, foto bunga, foto binatang, foto truk, foto orang….Pendek kata, hampir semua objek tidak lepas dari ‘jepretan’ kamera ini.

Saya memasang ‘cutting sticker’ di bagian depan kamera ini dengan tulisan: ISROI. Teman-teman saya sering bertanya:
“Mana kamera ‘ISROI’-nya..???” tanya mereka.

“Tenang…..Nih ada di sini,” jawab saya sambil menepuk-nepuk kantong depan celana saya.

Teman-teman saya sudah hafal, maklum bin mafhum, kalau saya senang memotret apa saja dengan kamera dekil ini. Meskipun tidak jarang mereka jadi objek saya untuk belajar fotografi.

Mungkin karena sering saya pakai dan sudah beberapa kali jatuh, kamera ini jadi mulai ‘ngadat’. Beberapa kali kamera ini rusak dan sempat ‘opname’ di bengkel service kamera. Hampir saja kamera ini saya pensiunkan. Alhamdulillah, kamera ini masih bisa diselamatkan dan sampai saat ini masih berfungsi dengan baik.

Setiap foto yang saya ambil dengan kamera ini memiliki kesan tersendiri bagi saya. Banyak kisah-kisah menarik dan motivasi dibalik pengambilan foto-foto itu. Saya punya beberapa ‘proyek fotografi‘ pribadi. Sebagian ‘proyek’ itu sudah selesai, namun ada juga ‘proyek fotografi‘ yang perlu waktu bertahun-tahun membuatnya. Berikut ini sebagian dari foto-foto yang paling berkesan bagi saya dan cerita di balik pengambilan foto itu.
Continue reading

Memotret Portrait dengan Kamera Saku


Fotografi asik dengan kamera saku

Buku Fotografi Asik dengan Kamera Saku

Tulisan ini adalah seri tulisan saya tentang belajar fotografi dengan menggunakan kamera saku, compact camera, atau kamera kecin lainnya yang non DSLR. Silahkan lihat seri tulisan yang lain di link ini: Fotografi dengan Kamera Saku.


Fotografi kamera saku portrait

Fotografi portrait sudah menjadi objek fotografi sejak dulu kala. Portrait adalah foto orang atau sekelompok orang yang menampilkan emosi, kepribadian, ekspresi, ‘mood’, atau budaya/kulture dari orang yang difoto. Focus fotofrafi ini adalah orang atau sekelompok orang, bisa sebagian atau seluruh tubuh, dan bisa juga dengan lingkungan sekitarnya. Kini saatnya mencoba mode Portrait atau Close-up yang ada di kamera saku Anda. Jika memotret orang dalam jarak yang cukup dekat, gunakan Mode Close-up, jika jaraknya cukup jauh atau sekelompok orang, gunakan mode Portrait.

Memotret orang perlu seni tersendiri, karena memotret orang tidak bisa sembarangan dan gampang-gampang susah. Orang yang akan kita foto bisa anggota keluarga, teman, orang yang datang ke pesta, atau bahkan orang yang tidak kita kenal sama sekali. Sebelum memotret temukan dan kenali apa yang paling menarik dari orang atau sekelompok orang ini. Misalkan foto Abim di halaman samping ini yang difoto oleh Umminya dengan kamera HP LG GW300. Abim sedang menunggu waktu masuk sekolah. Suasana sekolah masih sepi, Abim terlihat sedih dan kesepian. Dia bersandar di pintu masuk kelasnya. Cahaya dari halaman menerangi sisi kanan wajahnya, dan pendaran cahaya dari jendela sedikit menerangi sisi kiri wajahnya. Pencahayaan ini menambah kesan kuat kesedihannya. Ditambah lagi dengan sorot matanya yang sendu. Umminya bertanya, “Abim kenapa?”. “Abim rindu Abi”, jawabnya lirih.
Continue reading

Tip Kamera Saku: Foto yang Bercerita

Muhammad Ibrahim Ada kredo yang mengatakan ‘satu foto seribu kata’. Maksudnya foto bisa bercerita seperti untaian ribuan kata. Meskipun memotret dengan kamera saku biasa, foto yang kita ambil sebaiknya memiliki ‘cerita’ dan mengandung ‘pesan’ yang ingin disampaikan. Kalau ‘pesan’ itu gagal diterima oleh orang yang melihat foto kita, gagal pulalah foto yang kita buat.

‘Cerita’ atau ‘pesan’ sebuah foto bisa bermacam-macam. Kadang-kadang jelas, tersamar, tersembunyi, atau bahkan abstrak. ‘Pesan’ itu adalah bagian yang menarik dalam sebuah foto, istilah kerennya Point of Interest (POI).

Pesan yang ingin kita sampaikan bisa apa saja. Entah itu keindahan, kejelekan, kebahagiaan, kesedihan, kecantikan, ketampanan, kelucuan, keunikan, kepedihan, kesakitan, kehampaan, ketenangan, kedamaian, kesejukan, kejorokan, keakraban, kebencian, amarah, benci, cinta, bentuk, warna, lengkung, atau abstrak, dan lainnya. Sebelum memotret, temukan dulu ‘pesan’ itu. Entah apa saja itu, dan kemudian coba tangkap dengan kamera saku kita.
Continue reading

Tip Kamera Saku: Rule of Thirds

Rule of thirds atau aturan sepertiga. Ini salah satu mantera sucinya para fotografer untuk membuat foto enak dipandang. Namanya juga aturan, tidak ‘mesti’ diikuti. Seperti kata sebagian orang, aturan ada untuk dilanggar. Langgar saja kalau tidak suka.

rule of thirds

Aturan ini membagi bidang foto menjadi sepertiga bagian atau sembilan kotak kecil Bidang foto dibagi oleh dua garis vertikal dan dua garis horisontal. Ada empat titik pertemuan dari garis itu. Hampir semua kamera menyediakan garis/grid ini. Cari di buku manual kamera saku Anda untuk menampilkan garis-garis ini.
Continue reading