Tip Kamera Saku: Rule of Thirds

Rule of thirds atau aturan sepertiga. Ini salah satu mantera sucinya para fotografer untuk membuat foto enak dipandang. Namanya juga aturan, tidak ‘mesti’ diikuti. Seperti kata sebagian orang, aturan ada untuk dilanggar. Langgar saja kalau tidak suka.

rule of thirds

Aturan ini membagi bidang foto menjadi sepertiga bagian atau sembilan kotak kecil Bidang foto dibagi oleh dua garis vertikal dan dua garis horisontal. Ada empat titik pertemuan dari garis itu. Hampir semua kamera menyediakan garis/grid ini. Cari di buku manual kamera saku Anda untuk menampilkan garis-garis ini.

Aturan sepertiga menjelaskan bagian penting dari sebuah foto (point of interest) ditempatkan di salah satu titik pertemuan itu atau diletakkan di salah satu garis imaginer tersebut. Bagian penting dari foto bisa berupa orang, binatang, benda, warna, bentuk atau yang lainnya.


Posisi horisontal


Posisi vertikal

Contohnya foto salah satu taman di Botaniskaträdgarden ini. Cuaca sangat cerah, langit biru, dan bentuk awannya sungguh indah. Kombinasi yang cantik dengan warna hijau taman. Saya meletakkann gazebo warna putih di garis kanan.
Pemandangan sungai Göta dan gedung lipstik ini sangat menarik perhatian saya. Saya posisikan gedung lipstik di garis kanan. Garis air sungainya saya letakkan di garis bawah.

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, aturan ada untuk dilanggar. Foto ini tidak mematuhi aturan sepertiga, saya posisikan Arroyan, anak pertama saya, di posisi tengah.

Foto patung Raja Karl Gustaf ini juga tidak mematuhi aturan sepertiga.

Semua foto di atas diambil dengan menggunakan kamera ini:

6 responses to “Tip Kamera Saku: Rule of Thirds

  1. All pic its nice mas..great job.

  2. Bagus sekali tips dek Isroi. Nach pertanya kk, apa arti f, misalkan f 4, f 3, f 5 dll dan kegunaannya tuk apa?

    • F itu nilai untuk aperture atau bhs Indonesianya bukaan rana. Di dalam lensa ada ‘rana’ yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke sensor kamera. Sebenarnya ditulis F 1/4; F 1/8, F 1/16 dst. Cuma kadang-kadang juga ditulis F 4, F8, dll. Makin rendah nilai F-nya, semakin besar pembukaan rana-nya. Jadi F 4 lebih banyak besar bukaan rana-nya dari pada F 16. Selain menentukan banyaknya cahaya yang masuk, aperture juga menentukan ‘deep of field’ (DoF) atau mudahnya kedalaman bagian yang jelas. Semakin tinggi nilai F-nya semakin dalam DoF-nya. Agak sedikit susah dijelaskan, tapi mudah dipraktekkan. Kapan-kapan kalau ketemu saya tunjukkan.

  3. Pingback: Portrait of Keke | Berbagi Tak Pernah Rugi

  4. Pingback: Mengolah Foto: Cropping | Berbagi Tak Pernah Rugi

Leave a comment