Category Archives: Kompos

Semua tentang kompos dan pengomposan

Metode Analisis Biologi Tanah (versi pdf)

Buku ini juga bisa didownload di link: Puslittanah

Buku Metode Analisis Biologi Tanah

Metode Analisis Biologi Tanah, Prof. Rasti Saraswati

Metode Analisis Biologi Tanah, Prof. Rasti Saraswati

Download buku ini versi pdf gratis: Metode Analisis Biologi Tanah

Buku untuk Pecinta Biofertilizer alias Pupuk Hayati alias Pupuk Mikroba.
Ternyata petani-petani kita sangat haus ilmu. Saya upload foto buku tentang kesuburan tanah langsung banyak yang pesan. Buku itu memang rekomended banget sih, karena sangat jarang ada buku berbahasa Indonesia yang membahas topik itu dengan sangat detail.

Satu lagi buku yang sangat bagus untuk teman-teman yang berkecimpung di dunia ber-pupukkan hayati atau pupuk mikroba atau biofertilizer. Terus terang saya belum pernah mendapatkan buku yang membahas tentang topik ini dengan cukup detail dan lengkap.

Buku dengan judul ‘Metode Analisis Biologi Tanah’ yang ditulis oleh salah satu dedengkot biofertilizer Indonesia, Prof. Rasti Saraswati ini bisa mengisi kekosongan itu. Judulnya memang metode, tapi isinya cukup detail mulai dari pengenalan mikroba tanah, isolasi mikroba-mikroba fungsional, cara kultur, pemurnian biakan, identifikasi dan juga cara perbanyakannya.

Memang, sebagian besar metode yang ditampilkan adalah metode kerja di laboratorium. Ada beberapa bagian yang belum dibahas jika akan menuju ke produksi biofertilizer. Namun, minimal dengan buku ini bisa menjadi panduan untuk mengembangkan biofertilizer.

Buku ini cukup tebal: 300 halaman. Kertasnya art paper, kertas cetak yang mahal dan bagus. Foto-fotonya berwarna. Di cetak oleh Badan Litbang Pertanian tahun 2012.

Saya tidak tahu apakah buku ini masih tersedia atau tidak. Terakhir saya main ke lab tanah, tempat bu Rasti bekerja, bukunya off stock.

Continue reading

Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman

Kesuburan Tanah Nutrisi Tanaman

Kesuburan Tanah Nutrisi Tanaman

Banyak lahan yang produktivitasnya menurun/turun. Salah satunya karena kesuburan dan daya dukung lahan tersebut yang menurun akibat eksploitasi tanah bertahun-tahun. Meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha tani.

Buku setebal 240 halaman yang ditulis oleh Bp. Ali Munawar, Ph.D (dosen Unlam) ini membahas tentang kesuburan tanah dan hubungannya dengan nutrisi tanaman. Pembahasannya cukup lengkap dan detail yang terbagi menjadi 11 bab. Buku ini memang buku-nya anak kuliahan, tetapi buku ini sangat bermanfaat bagi petani, pekebun, formulator pupuk dan praktisi-praktisi di bidang pertanian. Buku ini bisa menjadi referensi yang sangat bermanfaat ketika menghadapi masalah pemupukan dan ketidaksuburan tanah.

Pupuk tidak asal memupuk saja, tetapi banyak faktor yang perlu diperhatikan agar pupuk lebih efisien dan optimum dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Bagusnya buku ini juga membahas tentang bahan organik dan peranan mikroba tanah dalam penyerapan hara oleh tanaman.
Continue reading

Pemandangan Sampah Plastik

Secara visual, sampah yang kita lihat akan dominan plastik. Kenapa bisa demikian, karena sampah plastik sangat sulit terurai. Sampah ada dua kelompok besar: organik dan anorganik; termasuk plastik di dalamnya. Sampah organik bisa terurai dengan berjalannya waktu. Sampah organik semakin lama akan berkurang dan akan habis. Tetapi sampah plastik tidak terurai. Jadi semakin lama akan semakin menumpuk dan semakin banyak.

Masyarakat kita juga memiliki kebiasaan untuk membungkus sampah dengan plastik. Akibatnya, sampah akan terlihat dominan sampah plastik. Demikian juga sampah yang dibungkus, yang organik juga akan lebih sulit terurai.

Pemandangan ini diambil di TPA Galuga.

Edible Bioplastik

Masalah Sampah Plastik di Berbagai Belahan Dunia

India

Rusia

Lutan Indonesia

Daur Hidup Plastik

Bioplastik Pengganti Kotak Styrofoam

biofoam

Kotak tempat makan pengganti styrofoam

Plastik ada banyak jenisnya, salah satunya adalah styrofoam (polystyrene). Plastik ini banyak dimanfaatkan sebagai tempat makan (kotak/box). Selain bahanny yang ringan dan kuat, plastik ini juga tahan air. Sayangnya, seperti halnya plastik-plastik yang lain. Styrofoam tidak bisa terurai. Sampah plastik ini menjadi masalah besar di kota-kota di Indonesia. Pak Ridwan Kamil, walikota Bandung bahkan membuat larangan terhadap penggunaan styrofoam di kota Bandung.

Sebagai pengantinya adalah bahan semacam styrofoam yang dibuat dari biomassa. Bahan ini lebih ramah lingkungan karena bisa dikomposkan dan bisa terdegradasi di alam.

Saya mendapatkan contoh penganti styrofoam ini yang produk import. saya ingin membuatnya dari bahan-bahan bioplastik sawit yang sudah saya kembangkan sebelumnya. Semoga bisa terwujud.

Amiin.

Biofoam penganti styrofoam

Biofoam penganti styrofoam

Biofoam penganti styrofoam

Biofoam penganti styrofoam

Biological pretreatment of oil palm empty fruit bunches using Pleurotus floridanus

Pengujian Disintegrasi Bioplastik

Salah satu parameter bahwa material bioplastik bisa dinyatakan sebagai ramah lingkungan adalah bisa terurai secara biologis di alam. Ada beberapa metode pengujian yang diakui secara internasional, salah satunya ISO 20200:2015. Metode ini hanya menguji disintegrasi material bioplastik secara biologis dengan menggunakan sistem pengomposan terkontrol skala laboratorium.

Saya mencoba melakukan metode ini untuk beberapa sampel plastik dan bioplastik yang saya buat. Waktunya memang masih singkat hanya satu bulan saja, meskipun di standarnya perlu waktu kurang lebih 3-4 bulan. Meskipun belum sempurna banget, tapi hasil pengujian ini cukup memberikan harapan bahwa bioplastik yang saya buat bisa dikategorikan sebagai ‘ramah lingkungan.

bioplastik pengujian disintegrasi

Pengujian disitegrasi sampel bioplastik A dari sawit dalam kondisi pengomposan terkontrol skala laboratorium umur 1 bulan

bioplastik pengujian disintegrasi

Pengujian disitegrasi sampel bioplastik B dari sawit dalam kondisi pengomposan terkontrol skala laboratorium umur 1 bulan

bioplastik pengujian disintegrasi

Pengujian disitegrasi sampel bioplastik C dari sawit dalam kondisi pengomposan terkontrol skala laboratorium umur 1 bulan

bioplastik pengujian disintegrasi

Pengujian disitegrasi sampel bioplastik D dari sawit dalam kondisi pengomposan terkontrol skala laboratorium umur 1 bulan

Meski baru sebulan, dari foto-foto di atas terlihat bahwa bioplastik sawit sudah mulai terbiodegradasi. Saya menambahkan penguat dan ekstrak nabati antimikroba pada bioplastik ini. Penambahannay sedikit sekali, namun terlihat bahwa bioplastiknya lebih tahan terhadap biodegradasi oleh mikroba. Hasil ini menambah keyakinan saya, jika ‘keawetan bioplatik’ bisa diatur sesuai kebutuhan.

Saya juga mencoba melakukan hal yang sama untuk beberapa sampel bioplastik yang sudah ada di pasaran. Pertama adalah sampel yang ada logonya biodegradable bioplastik. Bioplatik ini berbahan baku utama pati-patian. Hasilnya, bioplastiknya masih utuh, namun sudah mulai ada proses degradasi.

bioplastik pengujian disintegrasi

Pengujian disitegrasi sampel bioplastik yagn sudah beredar di pasaran dalam kondisi pengomposan terkontrol skala laboratorium umur 1 bulan

Satu lagi sampel plastik ramah lingkungan yang saya peroleh dari supermarket setempat. Di logonya ada pernyataan eco label dan degradable. Hasilnya, plastik ini sama sekali tidak terdegradasi dan tidak ada tanda-tanda mulai terbiodegradasi.

bioplastik pengujian disintegrasi

Pengujian disitegrasi sampel degradable yang sudah beredar di pasaran dalam kondisi pengomposan terkontrol skala laboratorium umur 1 bulan