Category Archives: Pupuk

Tanaman Pestisida Nabati: Tanaman Rondo (Tithonia diversifolia)

Rondo Semoyo kipahit

Rondo Semoyo atau kipahit (Tithonia diversifolia), tanaman gulma yang memiliki banyak manfaat. (Sumber: Wikipedia)


Info lengkap pestisida nabati/pestisida organik klik di sini: Pestisida Nabati


Tanaman ini banyak tumbuh di belakang rumah saya di Magelang, di sepanjang Kali Bening. Bapak saya menyebutnya Rondo Noleh atau Rondo Semoyo. Tanaman ini tumbuh cepat, subur, dan sulit dikendalikan. Kalau diperhatikan dengan seksama daun-daun tanaman ini mulus dan tidak ada ulat atau serangga yang memakannya. Kata Bapak, daun Rondo Semoyo ini bagus untuk obat gatal-gatal atau kudis. Caranya menggunakannya sederhana saja, daun direbus sebentar dengan air panas kemudian digunakan untuk mandi. Daunnya dipakai untuk mengosok bagian kulit yang gatal atau kena kudis dan eksim. Bisanya kudis dan eksim akan cepat mengering dan kemudian sembuh.

Continue reading

Aplikasi Promi untuk Penambahan Mikroba Biofertilizer pada Pupuk Organik Cair (POC)

Bercocok Tanam di Teras Rumah

hormon tanaman giberelin auksin sitokininSalah satu kesukaanku ketika masih kecil dulu adalah jalan-jalan di sepanjang kali bening belakang rumah atau pematang sawah. Saya berjalan menyusuri pinggiran kali sambil mencari-cari bibit tanaman. Temen kecilku yang sering menemaniku adalah Sigit. Sigit sedikit lebih muda dari aku, tapi kami sama2 seneng tanaman.

Biasanya di pingir2 kali banyak tumbuh bibit tomat, cabe, jambu, jeruk, beringin, atau salak. Beberapa di antaranya bahkan sampai tumbuh besar dan berbuah. Saya ambil dan kumpulkan bibit2 mungil itu dengan bungkus daun pisang atau daun lumbu yang lebar. Lalu saya bawa pulang dan di tanam di belakang rumah.

Saya suka mengamati pertumbuhan tanaman itu. Bagi saya tanaman kecil bisa jadi besar dan berbuah adalah sesuatu yang menakjubkan. Asik mengamati tanaman tumbuh. Saya sampai hafal bagaimana bau tanaman tomat dan cabe.

Rumah saya tidak punya halaman. Hanya sisa tanah di pinggir2 rumah yang biasanya saya taruh pot kecil atau polibag dari plastik. Meskipun begitu, saya menikmati aktivitas ini.

Kini setelah saya beranjak tua, pingin saya mengulangi aktivitas masa2 kecil dulu. Saya ajak anak2, namun hanga Royan dan Yusuf yang suka main tanah dan mengamati tanaman. Kali punya proyek kecil untuk menanam sayuran di teras rumah kami.

Saya beli benih beberapa tanaman: cabe, terong unggu, terong lalap, tomat dan kacang panjang. Saya bawa kompos daun2nan yang dibuat di kantor dan sekantong tanah di pinggir sawah.

Tanah kami ayak. Terus dicampur dengan kompos 1:1. Lalu dimasukka ke polybag. Benih2 tanaman langsung kami semai di polybag itu. Kami tidak membuat semaian khusus karena cuma menanam beberapa polybag saja.

Rencananya kami mau menanam sayur organik tanpa pupuk dan obat2 kimia. Cuma pakai kompos, biang POC, dan kalau ada OPT pakai pestisida nabati. Semoga bisa panen nanti.

Catatan buku: Prinsip dan Teknologi Pertanian Organik, Prof. Agus Kardinan (editor)

Buku pertanian organik

Prinsip dan Teknologi Pertanian organik

Saya mendapatkan buku menarik tentang pertanian organik yang berjudul “Prinsip dan Teknologi Pertanian Organik” terbitan Badan Litbang Pertanian. Editor buku ini adalah Prof. Dr. Ir. Agus Kardinan, salah satu ahli pertanian organik dari Badan Litbang Pertanian. Bukunya cukup tebal, ukurannya A4. Menarik, kesan saya pertama kali mendapatkan buku ini.

Buku ini adalah kumpulan tulisan dari beberapa orang, terutama dari peneliti di Badang Litbang Pertanian. Artinya kredibilitas dari penulis maupun isinya bisa ‘dipegang’. Isinya cukup lengkap, mulai dari kebijakan pertanian organik di Indoneisa, prospeknya, prinsip pertanian organik yang ada di kepmentan, teknologi pestisida babati, pestisida hayati, cara praktis pembuatan pestisida nabati, aplikasi teknologi nano, dan juga kisah sukses pertanian organik. Menurut saya isi dan informasinya bagus dan bermanfaat. Namun, sayangnya buku ini lebih mirip monograph atau prosiding seminar. Kumpulan makalah yang ditumpuk dan di jilid.

Penulisannya juga bergaya tulisan ilmiah. Misalnya, bagian depan ada ringkasan eksekutif. Lalau di artikel-artikelnya ada abstrak, pendahuluan, dan ditutup dengan penutup dan daftar pusataka. Karena pada dasarnya adalah makalah terpisah terasa ada loncatan ide maupun gaya penulisan. Ada sebagian materi yang terasa diulang-ulang. Untuk pembaca awam atau praktisi pertanian organik, bahkan petani membaca buku ini terasa seperti makan roti afgan yang besar dan keras. Rotinya memang bergizi, tapi ngigitnya susah, apalagi mengunyah dan menelannya.

hormon tanaman giberelin auksin sitokininSaya juga agak sanksi dengan proses cetaknya. Sepertinya buku ini tidak dicetak tapi diprint dan langsung di jilid jadi buku. Saya khawatir kalau ketumpahan minuman atau kena air tulisannya bisa luntur. Sayang sekali.

Andaikan buku ini ditulis lebih populer, istilah-istilah teknis dan akademis dikurangi, lalu gaya bahasanya juga dibuat lebih santai, mungkin buku ini akan jadi seperti criping yang renyah dan membuat ketagihan.

Apa pun itu. Kalau Anda hobi pertanian organik, praktisi pertanian organik, atau pun pengamat saja, saya sarankan untuk memiliki buku ini.

Baca ulasan tentang beberapa buku di Catatan Buku

Kembali ke Sawah Lagi

hormon tanaman giberelin auksin sitokininBeberapa tahun yang lalu saya aktif di ‘sawah’ melalui program Primatani Badan Litbang Deptan. Di sinilah saya banyak belajar bertani ke Pak Haji Zaka. Sayang belum tuntas saya belajar keburu harus pindah aktivitas. Kini saya punya kesempatan kembali ke sawah lagi. Saatnya belajar lagi.

Catatan belajar bertani itu saya kumpulkan dalam buku Budidaya Padi Sehat. Saya ingin melengkapi dan menyempurnakan isi buku itu. Saya berharap bisa mempraktekkanya langsung dan membuktikannya sendiri sebelum saya tuliskan dalam buku kecil itu.

Budi Daya Padi SehatBeberapa aspek yang belum tertulis secara jelas di buku itu adalah masalah HPT (hama dan penyakit tanaman). Saya cuma membahasnya secara singkat. Juga masalah pembibitan maupun paska panennya. Di dalam blog ini banyak resep MOL dan pestisida nabati. Artikel tentang itu akan saya masukkan. Kemudian tentang pemupukan, saya perlu masukkan pemupukan dengan menggunakan bagan warna daun. Tujuannya agar pemupukan lebih efisien.

Kalau saya punya kesempatan juga, saya ingin mempraktekkan pertanian yang full organik.

Insya Allah.

Ide Membuat Organic Urban Farming

hormon tanaman giberelin auksin sitokininOrang kota tidak punya lahan. Namun, banyak orang kota yang ingin ‘bercocok tanam’. Solusinya adalah ‘bercocok tanam’ dengan mengoptimalkan lahan yang ada, seefisien mungkin. Misalnya dengan metode vertikultur, hidroponik, ataun aquaponik. Apalagi jika bisa dibuat full organik akan lebih sehat.

Ide itu dilontarkan oleh teman yang baru saja hadir di komunitas petani organik kota Bandung. Idenya memang menarik. Saya yang sudah lama ingin ‘bercocok tanam’ jadi mulai bergairah lagi. Saya bisa membuat kompos sendiri, pupuk organik cair sendiri, dan pestisida nabati sendiri. Saya bisa menerapkannya dalam skala kecil di rumah saya sendiri.

Pilihan awal saya adalah dengan metode vertikultur. Tempat untuk menanam bisa memanfaatkan botol bekas air mineral. Komposnya memakai kompos dedaunan yang dibuat dengan Promi.

Continue reading

Panduan Aplikasi Biang POC untuk Padi Sawah

Cara Pembuatan MOL Keong Emas

Hati2 Membeli Pupuk KCl

image

Ceritanya saya sedang perlu pupuk K, yaitu KCl atau MOP. Saya minta teman saya untuk mencarikan pupuk2 itu. Karena perlunya cuma sedikit saya diberi pupuk oleh teman yang kebetulan sedang memupuk tanamannya. Kami curiga dengan pupuk KCl ini, karena warna dan bentuknya berbeda dengan biasanya. Lalu saya minta untuk diencerkan. Setelah diencerkan baru terlihat palsunya. Coba perhatikan foto di atas. KCl yang dilarutkan berwarna merah seperti ada pewarnanya. Bagian bawahnya ada endapannya.

image

Continue reading

The Legume-Rhizobium Symbiosis

image

Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman kacang2an sudah sejak lama diteliti dan terbukti bisa meningkatkan produktivitas tanaman kacang-kacangan. Rhizobium banyak dimanfaatkan sebagai mikroba aktif biofertilizer. Ada banyak produk biofertilizer di pasaran yang mengandung Rhizobium. Bahkan, beberapa pupuk cair pun diperkaya dengan Rhizobium.

Buku kecil ini sangat bermanfaat dan penting untuk orang2 yang bekerja dengan Rhizobium. Meskipun tipis tetapi isinya lengkap. Mulai dari pengambilan sampel di lapang hingga pengujiannya.