Tag Archives: media tanam

Penanaman Jahe dengan Sistem Hidroponik – YouTube

Sudah beberapa kali saya mendapat kiriman link video dalam YouTube ini. Penanaman jahe dengan sistem hidroponik. Tujuannya untuk menyediakan bibit jahe yang bebas hama dan penyakit. Menarik juga untuk dicoba. Hawai yang bukan negara penghasil utama jahe saja melakukannya. Masak kita yang termasuk sepuluh besar tidak bisa…..

Catatan dari acara Urun Rembug Petani Jahe Se-Indonesia

Saat menjadi pembicara di acara Urun Rembug Petani Jahe Se-Indonesia. Foto diambil dari wall FB salah satu panitia.

Saat menjadi pembicara di acara Urun Rembug Petani Jahe Se-Indonesia. Foto diambil dari wall FB salah satu panitia.

Weekend awal bulan ini, tepatnya Sabtu – Senin, tanggal 4-6 April 2015, saya diminya berbagi pengetahuan tentang jahe dan pembuatan media tanamnya. Acaranya di sebuah Resort milik PTPN 9, Banaran 9 Resort and Hotel, di Unggaran Jawa Tengah.

Acara ini boleh dibilang sukses. Pesertanya penuh lebih dari 100 peserta. Mulai dari petani jahe, baik yang sudah pengalaman maupun yang pemula, pengusaha jahe, produsen pupuk, pabrik jamu, eksportir dan komunitas petani jahe. Saya menjadi pembicara kedua. Pembicara yang lain adalah Prof. Sidik dari Unpad Bandung dan Bp. Bambang Purwoko, Sidomuncul.

Seperti yang pernah saya sampaikan, saya akan menyampaikan materi tentang sekilas kebutuhan pupuk tanaman jahe, pembuatan media tanam, dan pembuatan MOL. Macam-macam media tanam untuk jahe sudah saya uraikan di dalam blog ini: kompos, pupuk kandang, coco peat, abu janjang, dolomit, arang sekam, zeolit, asam humat dan lain2. Di blog ini sengaja hanya saya sampaikan tentang macam-macam media tanam yang bisa digunakan untuk tanaman jahe. Saya tidak berikan tips dan trik untuk meramunya, karena akan saya sampaikan pada acara urun rembug ini.

Bagi peserta urun rembug yang belum sempat mendapatkan file presentasi saya dan file excel untuk meramu media tanam, bisa didownload di link ini:

File presentasi tentang jahe, pemupukan jahe, media tanam, dan pembuatan MOL
File excel meramu media tanam jahe

Saat menjadi pembicara di acara Urun Rembug Petani Jahe Se-Indonesia. Foto diambil dari wall FB salah satu panitia.

Urun Rembug Petani Jahe Se-Indonesia 2015


Continue reading

PETUNJUK APLIKASI PROMI UNTUK MEDIA TANAM JAHE

Aktivator Promi produk dari Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) berbahan aktif mikroba-mikroba yang bermanfaat bagi tanaman, yaitu: Polyota sp (mikroba pendegradasi lignoselulosa), Aspergillu sp (mikroba pelarut P), dan Trichoderma sp (mikroba pelarut P, perangsang pertumbuhan tanaman, dan agensia hayati). Aktivator Promi bisa digunakan dalam pembuatan kompos dari bahan-bahan organic, maupun pembuatan pupuk kandang dari kotoran sapi. Aktivator Promi juga bisa digunakan langsung pada pembuatan medi a tanam jahe.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aplikasi mikroba pada media tanam seperti Trichoderma sp dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jahe dan mengurangi resiko serangam penyakit tular tanah, seperti busuk rimpang jahe. Trichoderma sp yang ada di dalam Promi bisa berperan sebagai perangsang pertumbuhan tanaman, maupun sebagai agensi a hayati untuk melindungi tanaman jahe dari serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri/fungi dari dalam tanah.

Aplikasi Promi dalam Media Tanam

Aplikasi Promi pada pembuatan media tanam jahe

1. Dosis aplikasi Promi untuk media tanam adalah 1 kg Promi untuk 1-2 ton media tanam.
2. Campurkan semua bagian Promi menjadi satu dan diaduk merata.
3. Pencampuran Promi dengan media tanam diberikan secara bertahap. Tahap pertama campurkan 1 kg Promi dengan kurang lebih 100 kg media tanam.
4. Aduk hingga semua Promi tercampur merata.
5. Tambahkan secara bertahap ke dalam 100 kg media tanam tersebut sedikit-demi sedikit hingga volumenya 1 – 2 ton.
6. Masukkan media ke dalam polybag sebagai media penanaman jahe.

Aplikasi Promi pada polybag yang sudah ditanami jahe

1. Dosis aplikasi adalah 1 kg Promi dilarutkan dengan 100-200 liter air.
2. Aduk hingga tercampur merata.
3. Siramkan larutan Promi kurang lebih 1/5 liter – 1 liter ke dalam polybag.
Continue reading

Panduan Aplikasi Aktivator Promi untuk Media Tanam Jahe

Aktivator Promi produk dari Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) berbahan aktif mikroba-mikroba yang bermanfaat bagi tanaman, yaitu: Polyota sp (mikroba pendegradasi lignoselulosa), Aspergillu sp (mikroba pelarut P), dan Trichoderma sp (mikroba pelarut P, perangsang pertumbuhan tanaman, dan agensia hayati). Aktivator Promi bisa digunakan dalam pembuatan kompos dari bahan-bahan organic, maupun pembuatan pupuk kandang dari kotoran sapi. Aktivator Promi juga bisa digunakan langsung pada pembuatan medi a tanam jahe.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aplikasi mikroba pada media tanam seperti Trichoderma sp dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jahe dan mengurangi resiko serangam penyakit tular tanah, seperti busuk rimpang jahe. Trichoderma sp yang ada di dalam Promi bisa berperan sebagai perangsang pertumbuhan tanaman, maupun sebagai agensi a hayati untuk melindungi tanaman jahe dari serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri/fungi dari dalam tanah.

Aplikasi Promi dalam Media Tanam
Continue reading

Media Tanam Jahe: Arang Sekam, Zeolit, dan Pasir

Ini lanjutan tentang beberapa bahan yang bisa digunakan sebagai media tanam jahe. Selain bahan-bahan yang mengandung nutrisi atau ‘gizi’ untuk tanaman. Dalam pembuatan media juga diperlukan beberapa bahan tambahan lain. Bahan-bahan ini mungkin tidak atau sedikit sekali kandungan nutrisinya, namun penambahan bahan-bahan ini diperlukan dalam pembuatan media tanam jahe. Bahan-bahan ini tidak mesti ada, tetapi penambahan bahan-bahan ini bisa meningkatkan kualitas dari media tanam jahe.

Salah satu bahan yang bisa dipakai adalah zeolit. Zeolit adalah salah satu bahan mineral yang ditambang dan memiliki karakteristik khusus sebagai bahan pencampur media tanam. Salah satu manfaat dari zeolit adalah sebagai bahan pembenah tanah. Zeolit bisa meningkatkan nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation), yaitu sebuah nilai yang menunjukkan kemampuan media tanam untuk bertukar kation dengan perakaran. Hara mineral akan terserap oleh akar dan akar akan menukar kationnya dengan larutan tanah. Gampangnya, semakin tinggi nilai KTK akan semakin efisien penyerapan hara nutrisi oleh tanaman. Zeolit diberikan dalam jumalh sedikit saja. Zeolit ada yang berbentuk tepung, kerikil atau bongkahan. Zeolit yang digunakan dalam pembuatan media tanam jahe adalah zeolit tepung atau pasir kecil. Zeolit juga dapat memperbaiki struktur tanah. Tanah yang banyak mengandung liat bisa menjadi lebih gembur dengan penambahan zeolit.

Bahan lain yang juga biasa digunakan sebagai media tanam adalah arang sekam. Arang sekam berperan dalam membantuk struktur tanah. Tanah bisa menjadi lebih berongga sehingga akan meningkatkan kandungan oksigen tanah. Tanah juga membuat media tanam menjadi lebih ringan. Arang sekam juga bisa ‘memegang’ hara nutrisi agar tidak tercuci. Namun, arang sekam menyebabkan penurunan kapasitas menyimpan air media tanam. Jika diberikan dalam jumlah yang banyak, media tanam akan lebih mudah kering. Keseimbangan antara arang sekam dan coco peat dalam pembuatan media tanam penting, terutama untuk mendapatkan kadar air media tanam yang sesuai untuk tanaman jahe.

Beberapa petani jahe juga menambahkan pasir dalam pembuatan media tanam jahe. Fungsinya sama, yaitu untuk memperbaiki struktur tanah. Pasir juga akan meningkatkan rongga-rongga tanah, meningkatkan kandungan oksigen dalam tanah, tetapi juga membuat media tanam menjadi cepat kering. Di daerah yang curah hujannya tinggi, penambahan pasir dan arang sekam bisa membantu mengurangi tingkat kelembaban media tanam, sehingga tanaman jahe tidak mudah terserang oleh penyakit dari dalam tanah.

Media Tanam Jahe: Abu dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit

kompos tandan kosong kelapa sawit

Kompos tandan koson kelapa sawit


Melanjutkan lagi tentang bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tanam untuk jahe, terutama bahan-bahan alami yang mengandung ‘gizi’ K alias pottasium yang tinggi. Sebelumnya saya sudah menceritakan tentang coco peat sebagai media tanam jahe yang kaya K (Bacaa di sini: coco peat). (Silahkan baca dulu: Pola dan Kebutuhan Makan (pupuk) Tanaman Jahe). Bahan alami yang juga kaya akan kandungan K adalah tandan kosong kelapa sawit. Indonesia adalah negera produsen sawit terbesar dan memiliki kebun sawit terluas di dunia. Artinya, ada banyak sekali sumber tandan kosong kelapa sawit. Melimpah ruah di pabrik-pabrik kelapa sawit.

tandan koson kelapa sawit

Tandan kosong kelapa sawit

tkks utuh

Tandan koson kelapa sawit

Tandan kosong kelapa sawit atau TKKS atau sering disebut juga tankos kaya akan kandungan ‘gizi’ K. Berikut ini adalah kandungan hara tanaman tkks segar: 0,54% N total, 0,06% P, 2,03% K, dan 0,19% Mg (Sumber: Heriansyah).

Namun, bahan organik segar seperti tankos kurang baik jika langsung digunakan sebagai media tanam. TKKS perlu dikomposkan terlebih dahulu dengan menggunakan Promi. Promi bisa digunakan untuk pembuatan kompos dari bahan organik apa saja, termasuk TKKS dengan waktu yang singkat dan tanpa membutuhkan bahan tambahan.

Kompos TKKS

kompos tkks kaya K

Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawwit

Kompos tkks juga kaya akan K. Kandungan hara kompos TKKS adalah sebagai berikut: 1.45% N, 2,9% K, 0,25% Mg, dan 0,37% Ca. Kandungan N-nya meningkat daripada tkks segar, tetapi kompos tkks lebih baik daripada tkk segar.

Kompos TKKS mudah diperoleh di daerah-daerah sentra kelapa sawit, seperti di P Sumatera, sebagian Kalimantan dan sulawesi. Kalau di P jawa memang sangat jarang pabrik dan kebun kelapa sawit. Hanya di jawa Barat dan Banten saja yang ada Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Abu TKKS

abu tankos janjang tkks yang kaya akan K

Abu tankos (tkks) yang kaya akan unsur K

Jaman dulu tkks lebih banyak dibakar di pabrik-pabrik sawit. Janjang segar dimasukkan ke dalam acinerator/tungku dan dibakar sampai jadi abu. Karena bahan asalnya kaya akan K, abu tkks juga kaya dengan unsur K. Di jurnal terbitan PPKS Medan yang pernah saya baca, kandungan K di dalam abu tkks sampai 27-30%. Kandungan ini sangat tinggi sekali. Namun, K di dalam abu berada dalam bentuk oksida yang tidak mudah tersedia bagi tanaman. Abu tankos juga mengandung ‘gizi’ mikro yang lain seperti: Mg, Zn, dan Fe. Hara mikro ini juga diperlukan oleh tanaman jahe.

Abu tankos sudah lama digunakan sebagai pupuk di perkebunan sawit atau perkebunan lain yang membutuhkan unsur K yang tinggi. Tanaman jahe juga sangat membutuhkan K yang tinggi, karena itu menurut saya abu janjang sawit cocok digunakan sebagai salam satu bahan untuk media penanaman jahe. Abu janjang juga bereaksi basa, jadi perlu diperehatikan rasio pemakaiannya, jika terlalu tinggi bisa kurang bagus untuk tanaman.

Media Tanam Jahe: Coco Peat

coco peat sebagai media tanam jahe

Coco peat sebagai media tanam jahe

Dalam artikel sebelumnya (Pola dan Kebutuhan Makan Tanaman Jahe) sudah diketahui jika ‘gizi’ alias pupuk yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman jahe adalah ‘gizi’ K alias potasium alias kalium. Bahkan kebutuhan ‘gizi’ K ini melebihi kebutuhan akan ‘gizi’ N alias nitrogen. Secara umum tanaman lebih banyak membutuhkan nitrogen, tetapi tanaman jahe beda sendiri, tanaman jahe lebih banyak membutuhkan K. Ada banyak sumber-sumber mineral yang biasanya digunakan sebagai pupuk K, seperti: MOP atau kalium klorida alias KCl, kalium fosfat, kalium sulfat, kalium nitrat, kalium dihidrogen fosfat, abu jangkos dan lain-lain. Memang sebagian besar bahan-bahan itu adalah bahan buatan pabrik, ada juga sih yang mineral alami, seperti abu jangkos.
Continue reading

Memanfaatkan sampah diapers/pampers untuk media tanam dan penyiraman

Sampah diapers, atau lebih disebut pampers, jumlahnya sangat melimpah. Hampir setiap bayi di Indonesia memakai diapers setiap hari sampai umur sekitar 3 tahunan. Diampers memiliki sifat yang unik, yaitu bisa menyerap air dan menyimpan air sampai beberapa ratus kali massanya. Bahkan saat ini tidak hanya bayi saja yang memakai diapers, tetapi juga orang-orang dewasa dan lanjut usia. Sampah diapers ini bisa dimanfaatkan sebagai campuran media tanam untuk meningkatkan daya simpan air pada media tanam.

Bahan yang menyerap air di dalam sampah diapers tersebut adalah bahan organik. Bagian ini ada di bagian dalam yang dilapisi dengan kain. Bagian yang dimanfaatkan sebagai media tanam ini adalah bagian ini, yaitu bagian sampah diapers yang memiliki kemampuan untuk menyerap dan menyimpan air. Jadi pemanfaatan sampah diapers ini diawali dengan pemisahan bagian diapers yang menyerap air dengan bagian-bagian lainnya.

Ada cara lain penggunaan diampers untuk tanaman, yaitu dengan cara dicampurkan ke air yang digunakan untuk menyiram. Air untuk menyiram bisa air saja atau air yang sudah diberi pupuk cair (seperti Biang POC). Di air tersebut ditambahkan sedikit diapers. Setelah itu baru disiramkan ke tanah. Air/pupuk organik cairnya akan meresap ke dalam diapers dan akan dilepaskan pelan-pelan. Cara ini bisa digunakan untuk penanaman di musim kering.