
Kompos tandan koson kelapa sawit
Melanjutkan lagi tentang bahan-bahan yang bisa digunakan sebagai media tanam untuk jahe, terutama bahan-bahan alami yang mengandung ‘gizi’ K alias pottasium yang tinggi. Sebelumnya saya sudah menceritakan tentang coco peat sebagai media tanam jahe yang kaya K (Bacaa di sini:
coco peat). (Silahkan baca dulu:
Pola dan Kebutuhan Makan (pupuk) Tanaman Jahe). Bahan alami yang juga kaya akan kandungan K adalah tandan kosong kelapa sawit. Indonesia adalah negera produsen sawit terbesar dan memiliki kebun sawit terluas di dunia. Artinya, ada banyak sekali sumber tandan kosong kelapa sawit. Melimpah ruah di pabrik-pabrik kelapa sawit.

Tandan kosong kelapa sawit

Tandan koson kelapa sawit
Tandan kosong kelapa sawit atau TKKS atau sering disebut juga tankos kaya akan kandungan ‘gizi’ K. Berikut ini adalah kandungan hara tanaman tkks segar: 0,54% N total, 0,06% P, 2,03% K, dan 0,19% Mg (Sumber: Heriansyah).
Namun, bahan organik segar seperti tankos kurang baik jika langsung digunakan sebagai media tanam. TKKS perlu dikomposkan terlebih dahulu dengan menggunakan Promi. Promi bisa digunakan untuk pembuatan kompos dari bahan organik apa saja, termasuk TKKS dengan waktu yang singkat dan tanpa membutuhkan bahan tambahan.
Kompos TKKS

Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawwit
Kompos tkks juga kaya akan K. Kandungan hara kompos TKKS adalah sebagai berikut: 1.45% N, 2,9% K, 0,25% Mg, dan 0,37% Ca. Kandungan N-nya meningkat daripada tkks segar, tetapi kompos tkks lebih baik daripada tkk segar.
Kompos TKKS mudah diperoleh di daerah-daerah sentra kelapa sawit, seperti di P Sumatera, sebagian Kalimantan dan sulawesi. Kalau di P jawa memang sangat jarang pabrik dan kebun kelapa sawit. Hanya di jawa Barat dan Banten saja yang ada Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Abu TKKS

Abu tankos (tkks) yang kaya akan unsur K
Jaman dulu tkks lebih banyak dibakar di pabrik-pabrik sawit. Janjang segar dimasukkan ke dalam acinerator/tungku dan dibakar sampai jadi abu. Karena bahan asalnya kaya akan K, abu tkks juga kaya dengan unsur K. Di jurnal terbitan PPKS Medan yang pernah saya baca, kandungan K di dalam abu tkks sampai 27-30%. Kandungan ini sangat tinggi sekali. Namun, K di dalam abu berada dalam bentuk oksida yang tidak mudah tersedia bagi tanaman. Abu tankos juga mengandung ‘gizi’ mikro yang lain seperti: Mg, Zn, dan Fe. Hara mikro ini juga diperlukan oleh tanaman jahe.
Abu tankos sudah lama digunakan sebagai pupuk di perkebunan sawit atau perkebunan lain yang membutuhkan unsur K yang tinggi. Tanaman jahe juga sangat membutuhkan K yang tinggi, karena itu menurut saya abu janjang sawit cocok digunakan sebagai salam satu bahan untuk media penanaman jahe. Abu janjang juga bereaksi basa, jadi perlu diperehatikan rasio pemakaiannya, jika terlalu tinggi bisa kurang bagus untuk tanaman.
Like this:
Like Loading...