Category Archives: 2,4 – D

Penjelasan Tentang Hormon Tumbuhan dari Bio-Resources

Berikut ini adalah sebuah video yang memberikan penjelasan umum tentang hormon tumbuhan dari Bio-Resources. Ada banyak jenis hormon tumbuhan. Masing-masing hormon tumbuhan memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Namun, peranan hormon ini tidak berdiri sendiri. Hormon berfungsi dalam interaksinya dengan berbagai hormon lain atau pun faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Beberapa hormon tumbuhan yang umum dan banyak dipakai di dunia pertanian untuk merangsang buah, bunga, daun, akar dan tunas adalah giberelin, auksin, sitokinin, kolkisin, paclobutrazol dan lain-lainnya.

Penjelasan ini sangat menarik dan bisa digunakan untuk memahami jenis-jenis hormon tumbuhan, peranan, fungsi, manfaat dan penggunaan dari hormon-hormon tumbuhan ini. Beberapa video YouTube ini memberikan penjelasan umum tentang hormon tumbuhan atau zpt.

Silahkan klik di link ini untuk mengetahui tentang hormon tumbuhan.

Membuat Tanaman Variagata dengan Perlakuan Hormon/ZPT

Antrurium variagata (foto dari Google.com)

Antrurium variagata (foto dari Google.com)

Variagata adalah cacat pada tanaman yang berupa belang putih/kuning pada tanaman. Belang-belang ini terjadi karena mutasi genetik di mana tanaman gagal membentuk pigmen. Tanaman hias yang mengalami variagata memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada tanaman normal. Variagata bisa terjadi secara alami dan bersifat permanen atau bisa dibuat dengan melakukan treatment hormon/ZPT (zat pengatur tumbuh) tanaman. Variagata yang dibuat dengan perlakuan hormon bisa bersifat temporer (sementara) dan bisa juga bersifat permanen.

Beberapa hormon yang digunakan untuk membuat tanaman variagata adalah hormon strepson, colchicine, 2.4-D dan streptomycin (antibiotik). Cara aplikasinya adalah dengan menyemprotkan hormon tanaman atau kombinasi beberapa hormon tanaman pada daun dengan dosis tertentu. Interval penyemprotan bisa setiap hari hingga tiga hari sekali hingga terbentuk daun variagata.

Continue reading

Hormon 2.4 D (2,4 Dichlorophenoxyacetic acid)

Hormon 2,4 – D (2,4 Diclorophenoxyacetic acid) adalah hormon menimbulkan mutasi genetik – variagata pada daun dan batang tanaman dan untuk meningkatkan performa tanaman hias. Mutasi yang disebabkan oleh pemakaian hormon 2,4 – D tidak bisa diatur atau direncanakan. Pemakaian dosis kecil dapat memacu pertumbuhan dan pembelahan sel. Pemakaian dalam dosis tinggi berfungsi sebagai herbisida. Hormon lain yang juga dimanfaatkan untuk menimbulkan variagata adalah hormon strepson (https://isroi.com/2017/03/26/hormon-strepson/)

Informasi lebih lanjut klik Paclobutrazol

Isi Kemasan:

  • 100 mg 2,4 D dalam 100 ml. Kemasan 100 ml, 500 ml dan 1000ml
  • hormon pekat 1 gr dalam 100 ml. Kemasan 100ml

Aplikasi Dosis:
A. Aplikasi hormon 2,4 D biasa (100mg dalam 100ml):

  1. Larutkan 10 – 15 ml dalam 1 liter air.
  2. Aduk hingga tercampur merata.
  3. Semprotkan ke tanaman setiap hari atau 3 hari sekali sampai terbentuk variagata.

B. Aplikasi hormon 2,4 D pekat (1 gr dalam 100ml):

  1. 2,4 D pekat bisa dipakai langsung atau diencerkan menjadi 10 liter air. Simpan hormon di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari.
  2. Dosis pemakaian 2,4 D pekat adalah 0.5 ml s/d 5 ml dilarutkan dalam 1 liter air.
  3. Semprotkan ke tanaman setiap hari atau 3 hari sekali sampai terbentuk variagata.
Hormon 2.4 - D

Hormon 2.4 – D