Category Archives: Durian

Artikel-artikel tentang Si Raja Buah: Durian. Mulai dari biologi, fisiologi, budidaya, pemupukan, pemeliharaan dan merangsang buah.

Kisah-kisah di ArasoE: Musim Durian

Durian lokal di Ujung Tanah, Bone

King of Fruit, itu julukan untuk buah durian. Dan saat ini lagi mulai musim durian. Di ArasoE mulai musim durian sekitar awal bulan Januari 2020 ini. Di pinggir-pinggir jalan mulai banyak yang menjajakan durian lokal. Harganya pun cukup murah, masih dikisaran Rp. 5000 sampai Rp. 50.000 perbutir. Tergantung ukuran dan kualitas buahnya. Saya dan teman-teman tim berburu durian local bone sampai ke kebunnya.

Kebun Durian di Pattiro Riolo, Sibulue

Ternyata Kec. Cina, Kab. Bone adalah salah satu sentra durian di Sulawesi Selatan ini. Informasi pertama yang kami dapat ada sentra durian di dekat kebun Sibulue. Ketika ke kebun Polewali, sampingnya kebun Sibulue, kami minta diantarkan oleh mandor Polewali. Kami jalan menyusuri kebun ke arah Sibulue. Sibulue ini nama desa dan kecamatan. Di pasar Sibulue sudah banyak orang yang menjajakan durian di pinggir jalan. Tapi bukan di situ sentralnya. Kebun duriannya ada di desa Pattiro Riolo. Kami diajak ke desa Pattiro Riolo. 

Durian di desa ini memang murah-murah bingit. Ukurannya sih nggak terlalu besar. Cenderung kecil-kecil. Harganya murah banget, satu ikat isi3 biji cuma RP. 15rb. Yang ukurannya agak gede cuma Rp. 35rb per ikat. Meskipun kecil, tapi duriannya enak, manis dan creammy. Mantap. Kami berlima habis 5 ikat durian. Pulangnya bawa durian lagi.

Ukuran Buah Durian Lokal Bone




Kebun Durian di Ujung Tanah

Sentra durian tidak hanya di desa Pattiro Riolo saja. Ada banyak lokasi-lokasi lain. Informasi dari sinder dan mandor kebun juga. Salah satunya ada di dekat kebun Ujung Tanah. Dari kebun Ujung Tanah kita lewati sungai lalu naik ke Sanrego, trus ke atas ke arah gunung. Jalan tanah dan licin. Kami melewati kebun-kebun cengkeh. Masih naik lagi. Semakin ke atas semakin banyak kebun cengkeh yang ada pohon duriannya.

Kami berhenti di salah satu rumah pondok yang banyak pohon duriannya. Pondok itu diisi satu keluarga. Salah satu anak perempuannya menggantar kami keliling kebun mencari buah durian yang jatuh. Ada cukup lumayan banyak.

Kami makan sepuasnya. Nggak keitung lah berapa butir yang sudah kami buka. Setelah habis, ternyata penjaga kebun itu tidak mau dibayar atas buah durian yang sudah kami santap. Binggung juga kami. Tapi meskipun begitu, kami tetap menitipkan uang ke penjaga itu. 

Yogo, di antara durian-durian di kebun durian Ujung Tanah

Durian lokal di Ujung Tanah, Bone

Beli Buku Luar Negeri On-Line: AbeBooks.com

Biasanya saya beli buku luar negeri di situs raksasa Amazon.com. Sudah sering saya beli buku di Amazon.com ini. Tapi, kadangkala buku itu tidak ada di Amazon.com dan ada di situs lainnya lagi, yaitu AbeBooks.com. Saya coba beli buku itu di AbeBooks.com.

Saya sedang mencari buku tentang penyakit-penyakit durian dan kelainan-kelainan pada durian. Belum saya temukan di buku-buku terbitan bahasa Indonesia. Cari-cari di internet, ketemu buku yang ditulis oleh orang Malaysia. Judulnay: Durian: Diseases and Disorders. Buku bagus. Saya cek di penerbitnya di Malaysia tidak ketemu. Alternatif berikutnya ya di Amazon.com. Ternyata sudah sold out. Untungnya, ada iklan kalau buku ini masih ada di AbeBooks.com. Saya coba cek situs ini bonafid tidak. Karena baru pertama kali saya agak ragu-ragu juga. Ternyata situs yang lumayan juga dan sudah diakusisi oleh Amazon.com. Jadi saya percaya dengan situs ini.

Langkah berikutnya adalah mengecek penjualnya, seller, saya lihat diprofilenya dan riwayat-riwayat penjualannya. Lumayan meyakinkan. Di situs ini tersedia feature untuk kirim pesan ke penjualnya. Saya tulis pesan ke penjualnya apakah bisa kirim ke Indonesia. Hanya selang satu hari, pesan saya dijawab via email langsung dari penjualnya di US. Lalu kita komunikasi beberapa kali tentang biaya kirim, pajak dll. Akhirnya, saya jadi beli buku itu.

Buku sudah dalam perjalanan. Semoga lekas sampai di rumah.

 

Durian: Diseases and Disorders

Aplikasi Hormon Giberelin untuk Durian

Sebuah paper dari negeri Jiran Malaysia meneliti tentang aktivitas hormon giberelin pada pohon durian. Penelitian yang dilakukan sudah cukup lama, paper ini ditulis tahun 1992. Waktu aku masih sekolah SMA. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa aktivitas hormon giberelin ditemukan pada pembentukan bunga dan buah durian. Aktivitas tertinggi ditemukan pada pembentukan bijih buah durian kurang lebih 3 minggu setelah penyerbukan.

Dari hasil penelitian ini kemudian dilakukan ujicoba aplikasi hormon giberelin pada durian. Aplikasinya dilakukan kurang lebih enam minggu setelah penyerbukan, kira-kira buah duriannya masih berukuran kecil. Hasilnya, aplikasi hormon giberelin bisa mengurangi kerontokan buah, peningkatkan pembentukan buah dan meningkatkan bobot buah durian hingga 20-30%. 

Mamat, A., and A. Abd Wahab. Gibberellins in the developing flower and fruit of Durio zibethinus murr. 1990.

 

giberelin

Silahkan klik di sini: Giberelin untuk informasi pemakaian dan pembelian Hormon Giberelin.

Mengatasi Buah Durian yang Rontok Muda

buah durian rontok

Ciri tangkai buah yang retak pada buah durian yang rontok

 

Penyebab Buah Durian Rontok Muda

Buah durian seringkali rontok sebelum matang atau rontok sebelum umurnya cukup matang. Buah durian yang rontok sebelum matang biasanya tidak akan pernah bisa matang meski disimpan cukup lama. Andaikan bisa matang, buahnya akan terasa hambar dan tidak enak. Buah rontok menjadi salah satu permasalahan dalam budidaya buah durian.

Ada banyak sebab yang membuat buah durian rontok muda. Salah satunya adalah pertumbuhan vegetatif yang berlebihan pada buah durian. Pohon durian berbuah pada fase pertumbuhan generatif. Apabila pohon durian berada dalam fase pertumbuhan generatif, biasanya secara alami pohon durian akan merontokkan buah. Buah rontok bisa juga disebabkan karena kekurangan hara/pupuk tertentu seperti: Ca, K, Mg atau Bo. Buah rontok juga bisa disebabkan karena serangan hama dan penyakit.

Ciri-ciri Buah Durian Rontok Muda Karena Faktor Pertumbuhan Vegetatif

Buah yang rontok karena disebabkan oleh masalah fisiologis, seperti fase vegatetif memiliki ciri-ciri tertentu. Pertama, tidak ada tanda-tanda adanya serangan hama dan penyakit pada buah yang rontok. Tidak ada tanda-tanda bekas serangga penggerek buah meletakkan telurnya pada buah. Buahnya mulus dan tumbuh normal.

Ciri berikutnya adalah adanya retak pada tangkai bunga dan tangkai bunga. Semua buah durian yang rontok yang saya temui karena permasalahan fisiologis ada keretakan pada tangkai buahnya.

buah durian rontok

Tangkai buah durian yang retak

buah durian rontok

Tangkai buah durian yang pecah dan menyebabkan buah durian rontok

 

buah durian rontok

Curi tangkai buah durian yang retak.

Continue reading

Penjarangan Bunga Durian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suranant Subhadrabandhu, peneliti dari Thailand tahun 1997, menemukan bahwa penjarangan bunga terbukti bisa meningkatkan produksi buah dan jumlah buah durian, tetapi tidak meningkatkan qualitas buah durian.

Hasil penelitian ini sangat menarik, terutama untuk tujuan praktis para praktisi kebun durian. Tanaman durian berbunga sangat banyak dalam satu musim. Mungkin ini adalah strategi tanaman durian untuk bertahap hidup dan melangsungkan keturunannya. Bunga durian tidak terjadi penyerbukan sendiri. Penyerbukan durian dibantu oleh hewan seperti serangga, kelelawar dan burung. Morfologi bunganya juga tidak memungkinkan untuk terjadinya penyerbukan dengan bantuan angin. Menariknya lagi, polen hanya ditebarkan ketika bunga mekar penuh dan hanya bisa bertahan satu hari saja. Dengan memperbanyak bunga, peluang terjadinya penyerbukan akan lebih besar.

Namun, ternyata, dengan banyaknya bunga durian ini juga menyebabkan persaingan alokasi nutrisi pada tanaman durian. Nutrisi akan ditranslokasikan ke seluruh buah yang berhasil terbentuk setelah proses penyerbukan. Sehingga pertumbuhan buah tidak bisa maksimal. Nah, percobaan orang thailand itu menemukan bahwa jika bunga durian dilakukan penjarangan, terbukti bisa meningkatkan jumlah dan produksi buah durian.

Penjarangan bunga durian dilakukan pada saat bunga mekar penuh. Pada saat itu jumlah bunga hanya disisakan 10% saja dari jumlah bunga yang ada. Jadi banyak banget yang dipangkas.

Referensi: Subhadrabandhu, Suranant, and Makoto Shodal. “Effect of Time and Degree of Flower Thinning on Fruit set, Fruit Growth, Fruit Characters and Yield of Durian.” Kasetsart J.(Nat. Sci.) 31 (1997): 218-222.

Penyerbukan Manual Bunga Durian

Rendahnya produksi buah menjadi salah satu tantangan dalam produksi buah di kebun durian. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya penyerbukan/polinasi bunga dan pembentukan buah durian. Strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan polinasi, pembentukan buah dan produksi buah durian adalah dengan melakukan penyerbukan manual. Teknik ini bisa meningkatkan peluang serbuk sari sampai ke kepala putik dengan demikian peluang pembentukan buah pun menjadi lebih besar.

Pentingnya Penyerbukan dan Pembentukan Buah Durian

Polen (serbuk sari) durian dilepaskan di dalam rumpun dan kecil kemungkinan serbuk sari bisa disebarkan oleh angin. Polen hanya dilepaskan ketika bunga sudah mekar sempurna. Beberapa penelitian melaporkan bahwa pelepasan serbuk sari terjadi pada sore hari  menjelang magrib sampai matahari tenggelam. Polen akan segera berkecambah dalam beberapa jam.  Viabilitas polen akan turun drastis sehari setelah pelepasan polen. Kondisi ini menyebabkan kecil kemungkinan terjadinya penyerbukan sendiri.

Penyerbukan bunga durian dibantu oleh hewan, seperti: ngegat, burung dan kelelawar. Penyerbukan yang efisien terjadi pada tengah malam. Jika tidak terjadi penyerbukan dalam waktu 24 jam kemungkinan terjadinya penyerbukan akan semakin rendah, karena vibilitas polen yang rendah. Gagalnya proses penyerbukan akan menyebabkan bunga gagal membentuk buah dan bunga akan segera rontok.

Beberapa penelitian mengungkapkan penyebab rendahnya presentase pembentukan buah durian, antara lain: viabilitas polen yang rendah, kegagalan penyerbukan bunga, kesalahan pemupukan, ketidakcocokan polen sendiri, ketidakcocokan klonal, tingkat nutrisi tanaman, kekurangan air, kerusakan bunga dan buah karena hama dan penyakit, kondisi cuaca yang buruk pada saat pembungaan dan penyerbukan buah.

Bunga durian akan mekar sempurna secara bersamaan kurang lebih sebanyak 25% dari total bunga dalam satu pohon. Penyerbukan manual terbukti bisa meningkatkan persentase penyerbukan dan pembentukan buah durian. Penyerbukan dilakukan dengan menggunakan polen yang diambil dari bunga di tanaman yang berbeda, baik dalam satu varietas maupun dari varietas lain. Penyerbukan dengan menggunakan polen yang sama dalam satu bunga sering menyebabkan inkontabilitas (ketidakcocokan) dan menyebabkan kegagalan pembentukan buah atau buah yang cacat. Waktu yang effektif untuk penyerbukan manual adalah pada sore hari dari pukul 06.30 malam sampai pukul 09.00 malam, atau lebih malam lagi. Beberapa varietas waktu optimum untuk penyerbukan pukul 01 malam.

Penyerbukan Manual

Langkah-langkah penyerbukan manual buah durian adalah sebagai berikut.

  1. Pilih pohon durian yang sedang banyak berbunga. Amati bunga yang akan mekar sempurna. Dan pilih bunga yang tangkai benang sarinya sudah akan pecah dan melepaskan polen/serbuk sari.
  2. Potong dan kumpulkan tangkai benang sari dari bunga-bunga yang sudah dipilih tersebut. Serbuk sari dikumpulkan di dalam botol atau tabung reaksi dan ditutup rapat.
  3. Serbuk sari dikawinkan/diserbukkan dengan bunga dari tanaman yang berbeda.
  4. Penyerbukan dilakukan malam hari mulai pukul 06.30 malam.
  5. Dengan menggunakan kuas yang lembut, rontokkan serbuk sari secara hati-hati dan ambil dengan menggunakan ujung kuas.
  6. Pilih kelapa putik menonjol dari kelopak bunga yang belum mekar. Perkiraan bunga akan mekar sempurna dalam waktu 10-12 jam kemudian.
  7. Oleskan ujung kuas yang sudah ditempeli serbuk sari ke kepala putik.
  8. Keberhasilan polinasi ditandai dengan bunga yang tidak rontok dan membentuk buah.

Pemeliharaan Buah Durian

Buah durian yang diharapkan untuk dipanen adalah buah durian besar, berat dan rasanya enak. Kualitas buah durian ditentukan banyak faktor, antara lain adalah pemupukan yang tepat dan pemeliharaan buah. Banyaknya buah dalam satu pohon diatur agar tanaman bisa mendukung pembentukan buah durian yang maksimal. Buah yang dihasilkan dari perkawinan/penyerbukan manual harus dipelihara agar bisa berkembang sampai siap di panen.

  • Penjarangan Buah

Penjarangan buah pertama dilakukan pada umur 4-5 minggu setelah penyerbukan. Banyaknya buah yang ditinggalkan sebanyak 2-3 kali dari target buah yang akan dipanen. Jadi, misalnya target buah yang akan dipanen sebanyak 10 buah, maka buah muda yang ditinggalkan sebanyak 20-30 buah muda. Penjarangan berikutnya pada buah umur 7-8 minggu. Hanya buah yang tumbuh bagus yang dibiarkan untuk terus berkembang sampai siap di panen.

  • Pemupukan Buah

Pemupukan untuk perawatan buah agar buah durian yang dihasilkan berkualitas bagus dilakukan pada umur buah 5-7 minggu atau setelah penjarangan buah yang pertama.  Dosis pupuk yang diberikan adalah 12N-12P2O5- 17K2O+2MgO atau 8N-24P2O5-24K2O atau13N-13P2O5-21K2O. Setelah penjarangan buah yang kedua hanya pupuk K saja yang diberikan yaitu pada umur buah 9 s/d 10 minggu setelah penyerbukan.

*) Foto dan ilustrasi menyusul ya

Presentasi TEDx Talks Tentang Durian

Bagi orang barat/bule, durian terdengar sedikit ‘mengerikan’ dan ‘menjijikkan’ karena baunya yang sangat menyengat. Beda benget dengan kita orang Asia (Indonesia, Malaysia dan Thailand) yang mengangap durian sebagai ‘Raja-nya Buah’. Orang Barat masih belum bisa menerima, kenapa buah yang sangat bau ini menjadi Raja-nya Buah. Ibaratnya, sama saja orang Indonesia yang tidak bisa makan ‘telur caviar’. Makanan bau begitu kok bisa harganya selangit. Berikut ini ada presentasi menarik dari Dr. Bender tentang durian di forum TEDx Talk. Silahkan dinikmati presentasinya di YouTube.

Ulasan Beberapa Literatur Aplikasi Paclobutrazol untuk Durian

Hormon Paclobutrazol

Hormon Paclobutrazol

Aplikasi hormon retardan Paclobutrazol untuk merangsang pembungaan dan buah pada tanaman durian sudah dilakukan sejak lama. Beberapa penelitian ilmiah sudah dilakukan sejak tahun 80-an. Aplikasi hormon paclobutrazol untuk merangsang bunga dan buah durian sudah menjadi prosedur rutin di Thailand, negara produsen dan peneksport durian terbesar di dunia. Aplikasi paclobutrazol juga dilakukan di Vietnam dan Indonesia. Petani buah durian di Thailand, Vietnam menggunakan hormon Paclobutrazol untuk mengatur produksi buah, terutama agar buah bisa dipanen di luar puncak panen dan mendapatkan harga yang bagus. Di Indonesia, saya tidak tahu apakah petani-petani buah durian sudah menggunakan hormon paclobutrazol atau tidak. Rasanya sih masih jarang.

Saya mencoba mengumpulkan beberapa literatur ilmiah yang menulis tentang aplikasi hormon paclobutrazol khususnya untuk buah durian. Sebagian besar memang literatur ini ditulis oleh orang Thailand, Malaysia dan Vietnam. Ada beberapa yang ditulis oleh peneliti di Indonesia. Saya coba merangkumnya terutama untuk tujuan praktis agar bisa menjadi panduan petani durian untuk mengaplikasikan hormon paclobutrazol.

Tanaman Sudah Dewasa atau Tanaman Menghasilkan

Seperti halnya manusia, tanaman juga ada masa-masa siap bereproduksi. Maksudnya sudah cukup umur. Tanaman durian yang akan dirangsang agar segera berbunga dan berbuah adalah tanaman durian yang sudah dewasa secara fisiologis. Tanaman durian yang berasal dari biji dan varietas lokal biasanya siap berberbuah pada umur 5 tahun. Tanaman durian yang berasal dari cangkok atau sambung (klonal) bisa mulai berbunga pada umur 3 tahun.  Jadi tanaman durian yang boleh dan bisa dirangsang untuk segera berbunga dan berbuah adalah tanaman yang sudah dewasa.

Di dunia perkebunan, tanaman yang masih mudah dan belum siap untuk berbuah dinamakan TBM = Tanaman Belum Menghasilkan, sedangkan tanaman yang sudah mulai berproduksi/berbuah istilahnya TM = Tanaman Menghasilkan. Kalau ada tulisan TBM 1, maksudnya adalah tanaman belum menghasilkan umur 1 tahun. TM 1 maksudnya adalah tanaman menghasilkan tahun pertama, umurnya bisa 4 tahun. Kadang-kadang ada tanaman TBM yang muncul bunga-nya. Jika tanaman belum dewasa, bunga ini dipotong saja/dikatrasi. Meskipun bisa berbuah, biasanya buahnya tidak maksimal dan kualtiasnya kurang bagus. Selain itu akan mengganggu pertumbuhan vegetatifnya. 

Tanaman Sehat, Bebas Hama dan Penyakit

Selain tanaman duriannya harus sudah ‘cukup umur’, tanaman juga harus sehat. Tanaman duriannya tumbuh bagus, percabangan sudah cukup kuat, diameter batang utama sudah cukup besar, demikian pula cabang produktif-nya juga sudah cukup untuk nenopang buah durian. Buah durian Musang King atau Montong bisa beratnya sampai >10kg. Kalau batangnya masih kecil bisa patah. 

Tanaman yang kuntet, kurang gizi, kerdil, meskipun sudah cukup umur tidak bisa dirangsang untuk berbunga. Andaikan bisa berbunga pun tidak akan bagus hasilnya. Tanaman yang kurang gizi dan kerdil harus disehatkan terlebih dahulu sebelum dirangsang dengan Paclobutrazol untuk berbunga dan berbuah. Penyehatan tanaman bisa dengan aplikasi pupuk organik dari kotoran hewan dengan Promi, aplikasi pupuk kimia atau aplikasi Pupuk Organik Cair (POC). Penyehatan tanaman memerlukan waktu, tergantung pada tingkat keparahan tanaman duriannya. Tanaman yang kuntet parah bisa memerlukan waktu hingga satu tahun baru bisa diberi aplikasi paclobutrazol.

Tanaman yang penyakitan, terserang hama dan penyakit, juga tidak bisa dipaksa untuk berbunga. Ibaratnya orang yang sedang sakit-sakitan dipaksa untuk berproduksi. Yah…..semakin parah lah sakitnya. Tanaman sakit harus disehatkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan dengan Paclobutrazol. Misalnya saja dengan aplikasi fungisida atau pestisida. Setelah tanaman mulai menunjukkan pertumbuhan yang normal dan sehat, tanaman bisa mulai diberi hormon paclobutrazol.

Dosis Aplikasi Hormon Paclobutrazol

Hormon Paclobutrazol bisa diaplikasikan dengan cara suntik, infus atau disemprotkan ke daun dan batang. Aplikasi dengan cara suntik dan infus membutuhkan volume yang sedikit. Satu pohon cukup 10-20 cc. Tapi aplikasinya yang ribet. Karena harus membuat lubang atau menggali dan mencari akar yang sehat. Cara semprot lebih mudah, tetapi memerlukan volume hormon yang lebih banyak. Satu pohon bisa membutuhkan 500-1000 cc.

Konsentrasi hormon untuk aplikasi dengan cara disuntik dan infus yang biasa dipakai adalah 10-50 ppm. Jadi kalau menggunakan hormon paclobutrazol pekat dengan konsentrasi 10.000 ppm vol 100ml, diencerkan dulu menjadi 50 ppm. Volume hormon paclobutrazol 10 ppm adalah 20 liter. Jadi kalau 1 pohon membutuhkan 20 cc, 1 botol hormon pekat Paclobutrazol bisa untuk 1000 pohon atau 1000 aplikasi. Cukup murah kan. Nah kalau pakai yang hormon paclobutrazol encer 1 botol bisa untuk 100 aplikasi. Cara suntik diaplikasikan 2-3 tiga kali.

Nah, kalau aplikasi dengan cara disemprot membutuhkan konsentrasi hormon yang lebih tinggi lagi. Kalau diliteratur antara 500 ppm s/d 1000 ppm. Pekat banget ya. Disemprotnya ke kanopi dan sampai ke batangnya juga. Jadi kalau menggunakan hormon paclobutrazol pekat konsentrasi 10.000 ppm vol 100ml, satu botol diencerkan menjadi 5000 ml atau 5 liter. Penyemprotan kabut ke seluruh kanopi. 5 liter cukup untuk 50-100 pohon. Kalau dihitung biayanya murah juga. Aplikasi hormon paclobutrazol dengan cara disemprotkan sekali saja.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk aplikasi hormon paclobutrazol dengan cara disemprotkan:

  1. Efektif jika tidak hujan minimal 3 jam setelah aplikasi hormon paclobutrazol. Jika sebelum 3 jam hujan, maka aplikasi harus diulang lagi. 
  2. Dilakukan pagi hari sebelum jam 9 ketika stomata daun terbuka sempurna dan matahari tidak terik. 

Lama Waktu Muncul Bunga

Lama waktu munculnya bunga sejak dari awal aplikasi hormon paclobutrazol bervariasi. Untuk aplikasi dengan cara diinfus dengan konsentrasi 10-50 ppm mulai berbunga dalam waktu 1 bulan lebih. Saya dengar bahkan ada yang sampai setengah tahun. 

Nah, yang aplikasi hormon paclobutrazol konsentrasi sangat tinggi dengan cara disemprot ke daun sudah mulai berbunga hanya dalam beberapa minggu s/d 35 hari. 

Lama Buah Durian Bisa Dipanen

Bunga sejak dari tunas bunga yang kecil sampai bunga dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 8 minggu. Lama juga kan. Setelah bunga mekar sempurna, bunga siap untuk polinasi. Polinasi yang berhasil akan membentuk bakal buah, orang jawa bilang ‘pentil’. Dari pentil sampai buah durian siap di panen membutuhkan waktu sekitar 4-5 bulan.  Setiap verietas durian mungkin ada variasi waktu pembungaan dan pemasakan buah.

Perkiraan waktu pembungaan dan pemasakan buah bisa menjadi pertimbangan untuk mengatur waktu panen. Waktu aplikasi hormon paclobutrazol dihitung mundur dari target panennya. Jadi misalnya waktu pemasakan buah 5 bulan ditambah dengan waktu pembungaan 2 bulan, totalnya 7 bulan. Misalnya, kita ingin waktu panen durian bulan Agustus. Maka aplikasi hormon paclobutrazolnya adalah bulan Januari-februari.

Literatur Ilmiah:

  1. Chandraparnik, S., et al. “Paclobutrazol influences flower induction in durian, Durio zibethinus Murr.” Frontier in Tropical Fruit Research 321 (1991): 282-290.
  2. Subhadrabandhu, Suranant, and Kittipoom Kaiviparkbunyay. “Effect of paclobutrazol on flowering, fruit setting and fruit quality of durian (Durio zibethinus Murr.) cv. Chanee.” Kasetsart J.(Nat. Sci.) 32 (1998): 73-83.
  3. Hasan, M., and M. Z. Karim. “Application of paclobutrazol to lengthen fruiting season in durian (Durio zibethinus).” Off-season production of horticultural crops: Proceedings of the international seminar “Off-season production of horticultural crops”. Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region (Taipei). 1990.
  4. Van TRI, Mai, et al. “Paclobutrazol application for early fruit production of durian in Vietnam.” Tropical Agriculture and Development 55.3 (2011): 122-126.
  5. Poerwanto, Roedhy, et al. “Off-season production of tropical fruits.” XXVII International Horticultural Congress-IHC2006: International Symposium on Enhancing Economic and Environmental 772. 2006.
  6. Subhadrabandhu, Suranant, and Makoto Shodal. “Effect of Time and Degree of Flower Thinning on Fruit set, Fruit Growth, Fruit Characters and Yield of Durian.” Kasetsart J.(Nat. Sci.) 31 (1997): 218-222.
  7. Kittichontawat, Adisai. “Effect of paclobutrazol on vegetative growth of durian (Durio zibethinus L.) cv. Chanee.” (1988).
  8. KOZAI, Naoko, Hirokazu HIGUCHI, and Yoshimi YONEMOTO. “Determination of the Crucial Floral Morphogenesis Stage Leading to Early Flowering with Paclobutrazol Treatment in Durian (Durio zibethinus Murr.).” Tropical Agriculture and Development 56.1 (2012): 35-37.
  9. Chandraparnik, Sookwat, et al. “Effects of paclobutrazol and environmental factors on early flowering, fruit setting and quality of durian.” Warasan Wichakan Kaset (1993).
  10. Rahmi, D. W. “Pengaruh Aplikasi Paklobutrazol dan KNO3 Terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Durian (Durio zibethinus Murr.) cv.” Monthong.[Skripsi]. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor (2005).
  11. Wahyuni, D. R. “Pengaruh aplikasi paclobutrazol dan KNO3 terhadap pertumbuhan dan pembungaan durian (Durio zibethinus Murr.) cv. monthong.[skripsi].” Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor (2005).
  12. Suprianto, Ricip. INDUKSI PEMBUNGAAN DURIAN (DuriozibethinusMurr) DILUAR MUSIM MENGGUNAKAN PAKLOBUTRAZOL DAN KNO3. Diss. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2015.
  13. Safri, M. Tri. INDUKSI PEMBUNGAAN DURIAN (DuriozibethinusMurr) DILUAR MUSIM MENGGUNAKAN PAKLOBUTRAZOL. Diss. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2015.