Tumpukan TKKS (tandan kosong kelapa sawit) disemprot dengan menggunakan LCPKS (Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit) atau Oil Palm Mill Effluent. Penyemprotan ini untuk meningkatkan kadar air kompos dan memperkaya kompos dengan limbah cair. Setelah itu tumpukan tkks disemprot dengan aktivator Promi agar proses pengomposan berlangsung lebih cepat.
Urutan kerja dalam proses pembuatan pupuk organik granul (POG) adalah sebagai berikut:
granulasi
pengeringan
pengayakan
penyemprotan/penambahan mikroba
pengemasan
Mesin-mesin untuk pembuatan pupuk organik granul seperti pada urutan kerja ini. Mesin-mesin untuk pembuatan pupuk organik antara lain adalah: pan granulator, rotary dryer, ayakan, dan rotary mixer. Ada beberapa tambahan peralatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Di posting sebelumnya saya sudah sampaikan beberapa modus penipuan kohe oleh suplier kohe (kik di sini) dan bagaimana cara untuk mengeceknya secara sederhana (kik di sini). Hari ini saya menemui modus penipuan lain yang digunakan oleh suplier kohe untuk curang.
Dengan metode sebelumnya kohe yang dicampur dengan tanah/atau pasir sangat mudah dikenali. Karena tanah atau pasir akan segera tenggelam ketika dimasukkan ke dalam air. Continue reading →
Pengeringan POG merupakan salah satu bagian yang banyak makan biaya, karena membutuhkan energi yang lumayan besar. Dalam artikel sebelumnya (a href=”https://isroi.wordpress.com/2010/01/10/mesin-pengering-pupuk-organik-granul-pog/” >mesin pengering rotary dryer)saya sudah menyampaikan beberapa macam rotary dryer untuk pengeringan POG. Dalam artikel ini saya ingin menyampaikan beberapa tip untuk meningkatkan efisiensi pengeringan.
Efisiensi pengeringan yang saya maksud di sini adalah banyaknya POG kering yang diproduksi berdasarkan biaya yang dibutuhkan. Biaya di sini adalah biaya bahan bakar/energi. Misalkan saja biaya pengeringannya Rp. 100/kg. Andaikan saja kita bisa mengurangi biaya ini menjadi Rp. 80/kg atau bahkan bisa Rp. 50/kg, berarti efisiensi pengeringannya meningkat.
Tingginya permintaan pupuk organik granul (POG) mendorong permintaan bahan baku POG ini. Bahan baku utama POG adalah kompos, baik kompos dari sisa tanaman atau kotoran hewan (pupuk kandang). Permintaan kompos, terutama kohe sangatlah tinggi.
Andaikan saja, menurut bocoran (jangan dipercaya ya..), kebutuhan POG tahun depan mencapai ratusan ton. Taruhlah 500 ton saja. Proporsi pupuk kandang dalam POG kurang lebih 60%, jadi kebutuhan kohe mencapai 300 ton. Ini kohe kering (kadar airnya di bawah 10%), halus, dan sudah matang. Perkiraan jumlah kohe mentah yang diperlukan bisa mencapai 1000 ton. Permintaan yang luar biasa besar. Continue reading →
Pupuk Organik dan Kompos akhir-akhir ini mendapatkan banyak perhatian. Terutama setelah naiknya harga pupuk kimia buatan sekitar dua tahun yang lalu. Alternatif pengganti pupuk kimia adalah pupuk organik yang dibuat dari kompos. Pada saat itu saya berkesempatan untuk menyampaikan materi tentang kompos di Jember. Sebelumnya aku juga pernah membuat beberapa makalah kompos untuk pelatihan kompos di labku. Makalah tentang kompos ini kulengkapi dan kukirim ke penerbit. Akhirnya, makalah ini diterbitkan oleh Penerbit Andi, Yogyakarta.
Buku ini hanya sebuah pengantar singkat tentang kompos. Tebalnya hanya 50 halaman saja. Sebuah buku yang singkat. Karena cukup tipis jadi harganya juga miring sekali. Buku ini berisi tentang teori dasar pengomposan dan berisi satu contoh tentang pengomposan jerami/limbah pertanian. Memang isinya sangat sedikit tetapi cukup sebagai pengantar tentang kompos. Salah satu bagian yang penting adalah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan dan bagaimana mempercepat proses pengomposan. Ada banyak faktor, tetapi menurut saya yang penting adalah menjaga keseimbangan antara kadar air (atau lebih tepatnya water activity) dan udara di dalam kompos. Continue reading →
Beberapa tahun yang lalu aku pernah membuat sebuah tulisan tantang kompos untuk sebuah pelatihan. Tulisan ini cukup banyak yang mendownloadnya. Beberapa waktu kemudian tulisan ini juga dipakai untuk sebuah kegiatan di Deptan. Materi bertambah sedikit. Cukup lama naskah ini tersimpan di balik blog ini. Akhirnya beberapa bulan yang lalu ada teman yang menawarkan untuk menjadikannya buku. Aku coba bongkar-bongkar lagi naskahku. Aku lengkapi di beberapa bagian dan ditambahkan dengan beberapa informasi baru. Akhirnya jadilah buku ini. Terima kasih Penerbit Andi.
Mengelola sampah pasar tradisional ini berbeda dengan pengolahan sampah pasar yang sudah saya tuliskan sebelumnya (Sampah Pasar Buderan Sragen). Metode pengolahan sampah pasar tradisional ini lebih sederhana dan dalam beberapa hal lebih baik daripada yang sebelumnya.
Sampah pasar tradisional memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan sampah dari perumahan. Komposisi sampah pasar tradisional lebih dominan sampah organik daripada sampah anorganik. Sampah-sampah anorganik seperti sampah plastik jumlahnya lebih sedikit daripada sampah anorganik dari perumahan. Apalagi jika sampahnya berasal dari los pasar sayuran atau los pasar buah-buahnya. Topik yang saya tulisakan di sini rasanya lebih cocok untuk sampah-sampah dari pasar tradisional, lebih khusus lagi sampah-sampah organik dari pasar sayuran dan buahan. Sampah pasar tradisional yang organik diolah menjadi kompos dan pupuk organik granul.
Kalau Anda tertarik dengan tulisan di blog ini dan berniat untuk meng-copy-nya serta menyebarluaskannya. Jangan malu-malu, copy aja langsung atau save as lewat menu bar. Boleh diubah, dimodifikasi, dan diperkaya, asal tetap mencantumkan credit-nya dan alamat URL-nya. Diperbolehkan selama untuk tujuan kebaikan, tidak melanggar hukum, norma-norma etika dan kesulilaan, tidak menyinggung SARA, dan BUKAN UNTUK TUJUAN KOMERSIAL. Yang terakhir ini harus bayar Royalti ;). Jika Anda memiliki sesuatu yang ingin ditambahkan, koreksian, komplain, bantahan, protes, gugatan, atau yang lainnya, silahkan masukkan di kolom komentar. Kalau Anda merasa bahwa isi blog bermanfaat, silahkan berbagi dengan yang lain. Silahkan klik icon-icon berbagi yang ada di bawah setiap artikel.