Tag Archives: petani

Buku Gratis: A Handbook of rice seedborne fungi

Buku Gratis: Manual for Hybrid Rice Seed Production

Buku Gratis: Panduan Lapang Praktis untuk Gulma Padi di Asia

Buku-buku Gratis dari Puslitbangtan dan IRRI

Buku-buku dan CD gratis dari Puslitbangtan.

Buku-buku dan CD gratis dari Puslitbangtan.

Serasa mendapatkan rejeki nomplok saya hari ini. Kebetulan saya dan teman saya ditugaskan mengikuti seminar hasil penelitian di Puslitbangtan, di Jl. Merdeka, Bogor. Topiknya tidak terlalu familier bagi saya. Rupanya penugasan ini membawa ‘rejeki’ dan ‘barokah’ bagi saya. Saya mendapatkan 9 buku, satu CD, dan tiga BWD (bagan warna daun). Buku-buku tentang pertanian dan pengetahuan praktis pertanian lainnya.

Buku-buku yang saya peroleh adalah:

  • Masalah Lapang: Hama, penyakit, hara pada Padi
  • Musuh Alami Hama Padi
  • Gula Padi di Asia
  • Hama, Penyakit, dan Gulma pada Tanaman Ubi Kayu
  • Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Ubi Kayu
  • Penelitian Padi dan Palawija
  • Peningkatan Produksi Kedelai di Lahan Pasang Surut
  • PTT Ubi Kayu
  • Layanan Konsultasi Padi Indonesia
  • CD Inovasi Teknologi Pengendalian Tikus Padi Sawah Berbasis Ekologi

Ada lima buku tentang padi, mulai dari hama, agensia hayati, penyakit, dan konsultasi tentang pertanian. Buku ini sangat bermanfaat untuk petani. Menurut saya, buku-buku ini mesti dimiliki oleh penyuluh dan praktisi pertanian Indonesia.

Masalah lapang hama penyakit hara pada padi

Masalah lapang hama penyakit hara pada padi. Buku gratis dari Puslitbangtan,


Continue reading

Pembuatan Pupuk Kompos Jerami dengan Promi di Kab. Kendal Jawa Tengah

Silahkan lihat cara pembuatannya di Youtube:

Tip Memilih Bibit Jahe dari Bentuk Tunasnya

image

Benih Jahe Gajah

image

Pemilihan bibit jahe yang baik adalah salah satu langkah awal untuk sukses dalam budidaya jahe. Jika bibit jahe yang dipilih baik, maka hasil yang bagus pun sudah jadi jaminan. Pemilihan bibit jahe yang bagus bisa dilihat dari bentuk tunasnya. Mana menurut Anda bibit jahe yang bagus? Yang gendut atau yang kurus?

Langkah pertama yang penting dalam memilih bibit/benih jahe adalah bibit/benih harus bebas hama dan penyakit. Cek dulu apakah ada kutu. Benih yang kurang bersih biasanya ada kutunya. Kutu ini menyebabkan benih bercak-bercak dan bopeng2 kecil. Kalau tidak dibersihkan bisa menjadi jalan masuknya penyakit. Kulit yang luka akan lebih mudah terserang penyakit.

Bentuk benih yang sehat adalah benih jahe yang “nyempluk”, gendut, berisi. Apalagi jahe gajah, harus yang besar. Jangan pilih yang kecil dan kurus. Rimpang yang gendut menandakan banyaknya cadangan makanan untuk pertumbuhan bibit jahenya kelak. Lihat gambar di bawah ini.

image

Benih jahe yang gendut dan tunasnya sedikit lebih baik daripada benih yang kurus dan bertunas banyak. Cadangan makanan yang banyak hanya untuk memberi ‘makan’ satu saja. Coba kalau cadangan makanannya sedikit mesti memberi makan pada bibit yang banyak. Bibitnya akan kekurangan makanan.

Continue reading

Cara Membuat Kompos dan Pupuk Organik dari Kotoran Sapi dengan Promi

Testimoni petani di Desa Karangayu, Kec. Cepiring, Kab. Kendal, yang melakukan pembuatan kompos dari kotoran sapi dengan Promi. Sebelum membuat pupuk kompos, ibu ini sering diprotes warga karena bau kotoran sapi yang sangat menyengat. Kotoran sapi tidak diolah, ditumpuk dan dibiarkan saja.

Si Ibu mendapatkan pelatihan cara pembuatan pupuk kompos dengan aktivator Promi dari LSM LP3KLH Kab. Kendal. Cara pembuatan komposnya sangat sederhana sekali. Pertama, kotoran sapi ditumpuk membentuk lapisan setebal kurang lebih 10-15 cm, kemudian disiram dengan larutan Promi. Larutan Promi dibuat dengan mengencerkan 1 kg Promi untuk 200 L air. Pada prakteknya, larutan Promi yang dibuat secukupnya saja. 1 Kg Promi kira-kira cukup untuk 3-4 minggu. Sangat hemat sekali.

Setelah diberi larutan Promi, kotoran sapi ditutup dengan plastik. Seminggu kemudian, tumpukan itu diceker-ceker untuk menambah aerasi. Di atas tumpukan itu juga dibuat lagi tumpukan satu lapisan kotoran sapi yang masih baru. Tinggi tumpukan kurang lebih hingga 1 meteran. Selama perjalanan waktu, tumpukan akan menyusut. Kotoran sapi akan menjadi pupuk kompos dalam waktu 3 minggu. Bau kotoran sapi hilang, boleh dikatakan sudah tidak berbau kotoran sapi lagi.

Kompos dari kotoran sapi ini dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk lahan pertaniannya. Kotoran sapi tidak bisa langsung dipakai sebagai pupuk organik, karena tanaman bisa mati atau kuntet (kerdil). Kotoran sapi yang sudah jadi kompos sangat baik untuk pupuk organik. Kompos ini akan menambah bahan organik tanah, memperbaiki sifat fisik tanah dan sifat kimia tanah, dan menyediakan hara nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Aplikasi pupuk organik dari kotoran sapi juga sangat bagus untuk memperbaiki kondisi lahan yang rusak karena pemakaian pupuk kimia yang berlebihan.

Aplikasi kompos kohe sapi ini juga mudah. Kompos dikeringkan terlebih dahulu, agar bobotnya berkurang dan memudahkan untuk di bawa ke lahan. Kompos langsung ditebarkan ke guludan atau diberikan di sekitar pokok tanaman. Kompos juga bisa digunakan sebagai pupuk dasar sebelum penanaman bibit. Kompos kotoran sapi bisa digunakan untuk memupuk tanaman apa saja; padi, jagung, kedelai, kacang, tomat, kubis, brokoli, kentang dan sayuran-sayuran lainnya.

Ibu ini senang dan tidak diprotes warga lagi.

Pentingnya Biologi Tanah Terhadap Kesuburan dan Kesehatan Tanah

Video Pengomposan Jerami Full

Video ini merupakan perbaikan dari video yang telah diupload sebelumnya. Video ini lengkap berisi cara pengomposan jerami dengan Promi yang mudah, murah, dan sederhana.

Informasi Promi silahkan klik di sini : PROMI

Rahasia Menanam Tomat Pak Sadi di Cibodas

image

Sebenarnya ini sudah agak lama, kira-kira sebulan yang lalu. Bari sekarang saya sempat menuliskannya. Saya diajak oleh teman ke kebun organiknya di Cibodas. Tepatnya di dekat agropolitan Cibodas. Selesai melihat2 kebun saya diajak jalan2 menyusuri lahan sayuran di sekitar agropolitan.

Banyak sayuran yang ditanam di sini. Dari sekian banyak macam sayuran, hanya satu petani yang ahli menanam tomat. Nah, saya diajak melihat ke kebun tomatnya. Saat itu kebunnya sudah tidak dipanen, karena sudah lewat masa panennya yang kira2 5-6 bulan. Padahal buah tomatnya masih banyak dan masih bagus. Lebih bagus dari tomat yang dijual bi Eneng, tukang sayur komplek kami.

Continue reading