Tag Archives: cerita

The Revenant: Cerita Tentang Keteguhan, Kekuatan, Ketahanan dan Balas Dendam

Pada dasarnya manusia suka bercerita dan suka dengan cerita. Apalagi cerita tentang keteguhan hidup, ketahanan, kegigihan, kekuatan, cinta dan dibumbui dengan balas dendam. The Revenant adalah cerita yang memuat semua itu. Cerita ini berdasarkan sebuah kisah perjuangan hidup Hugh Glass yang sangat termasyur dan diceritakan secara turun temurun. Kisah ini ditulis dalam sebuah novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Michael Punke tiga belas tahun yang lalu.

Kisah yang berlatar belakang masa-masa pendudukan orang kulit putih di benua Amerika. Hugh Glass, seorang keturunan Irlandia yang bekerja sebagai penjelajah awal di masa itu. Dia mengawini seorang wanita indian dan mendapatkan seorang anak laki-laki, Hawk. Suatu ketika, suku indian yang dia kawini dibantai oleh orang-orang kulit putih. Dia dan anaknya berhasil selamat. Namun, istrinya terbunuh.

Dia akhirnya menjadi pemandu jalan bagi orang-orang kulit putih untuk menjual kulit-kulit beruang dan rusa. Namun dia dikhianati. Ada orang yang tidak suka dengan Hugh. Dia berjuang untuk bisa bertahan hidup setelah dihianati oleh pasukannya sendiri.

Ketika sedang mencari jalan Hugh diserang oleh kawanan beruang. Hugh luka parah dan hampir mati. Dia ditinggal oleh kelompokknya dan hanya ditungui oleh 3 orang. Salah satunya adalah musuhnya itu. Dalam kondisi tidak berdaya dia melihat anaknya sendiri dibunuh secara keji oleh musuhnya. Kemarahannya berhasil membuatnya tetap hidup dan pulih kembali. Dalam kondisi sekarat, motivasinya untuk hidup sungguh luar biasa. Keteguhan hatinya telah memberinya kekuatan untuk tetap hidup dan membalaskan dendam keluarganya.

Di musim dingin yang sangat mencekam, dia harus berjuang untuk bisa mendapatkan makanan. Dia juga harus berjuang menghadapi orang-orang indian yang ingin membunuhnya. Demikian pula dia harus bertahan hidup dari orang-orang kulit putih yang juga mengincarnya.

Di akhir cerita, akhirnya dia berhasil membalaskan demdam anak dan istrinya.
Cerita yang sangat menarik dan film yang layak untuk ditonton.

Sihir Mencuri Bayi dalam Kandungan


Setiap mudik selalu saja ada cerita2 yang menarik. Mudik tahun 1436H ini ada satu cerita yang menarik bagi saya, yaitu fonomena kandungan yang hilang. Anda boleh percaya boleh tidak.


Sudah sering ada kasus kandungan yang tiba-tiba menghilang. Bayi dalam kandungan yang sudah berumur beberapa bulan tiba2 hilang begitu saja tanpa ada bekas sama sekali. Penyelasan dokter atau  bidan biasanya mereka menyatakan kalau ini adalah hamil anggur, seorang wanita yang hamil palsu. Seperti hamil tetapi sebenarnya tidak hamil.

Selama ini saya hanya membaca beritanya saja atau hanya cerita dari orang. Saya cenderung percaya dengan penjelasan ‘hamil anggur’ itu. Ada  banyak penjelasan lain yang lebih berbau mistis. Sulit dijelaskan secara ilmiah, yaitu pencurian bayi dalam kandungan oleh jin atau dengan ilmu sihir.

Mudik kali ini secara tidak sengaja saya bertemu dengan ibu2 yang pernah kehilangan bayi dalam kandungan. Cerita2 unik dan ‘mistis’ seperti ini selalu menarik untuk disimak. Tentu saja saya tidak langsung saja percaya. Saya korek2 cerita dari si Ibu.

[Nama dan tempat tidak saya sebutkan untuk menjaga privasi Si Ibu. Dia tidak mau rahasianya terbuka untuk umum.]

Ceritanya Si Ibu merantau kerja ke Jakarta bersama dengan suaminya. Mereka mengontrak sebuah rumah petak. Suaminya kerja di pabrik, dia juga kerja di pabrik yang lain. Sebagai pasangan yang baru menikah tentunya mereka sangat ingin segera mendapatkan momongan.

Si Suami ternyata juga tertarik untuk belajar ‘ilmu’ dan berguru ke seorang ‘guru’. Anehnya, suaminya yang belajar ‘ilmu’, tetapi justru Si Istri yang mendapatkan ‘ilmu’nya. Entah bagaimana awal mulanya, Si Istri tiba-tiba mendapatkan kemampuan untuk melihat dan berkomunikasi dengan ‘mahluk lain’ alias ‘jin’. Si Istri bisa melihat kenampakan-kenampakan aneh di sudut-sudut rumah, di kebun, atau di tempat2 tertentu. Awalnya dia ketakutan, tetapi lama-kelamaan menjadi terbiasa. Bahkan dia bisa berkomunikasi dengan mereka.

Misalnya saja, dia bisa tahu kalau di rumah kontrakan yang mereka tempati ada ‘penghuni lain’ yang juga berkeluarga dan beranak-pinak. Yang Bapak bentuknya raksasa, tinggi dan besar. Mereka juga punya anak yang masih kecil2. Anak2 ini sering mengganggu. Kadang2 kalau melihat tivi, Si Ibu pindah channel, ‘jin’ itu ikut3an pindah channel. Suaminya sempat heran, karena sering melihat istrinya bicara sendiri. Gangguan semakin menjadi2. Pernah suatu hari teman suaminya pingsan di rumah kontrakan itu, karena dia melihat anak kecil yang mau membunuhnya.

Si Suami akhirnya tidak tahan. Mereka pindah kontrakan.

Jika habis melihat ‘makhluk2’ itu matanya jadi sakit dan berair. Seperti orang yang sakit belekken. Kemampuan ini semakin lama semakin menjadi. Dia bisa tahu dan merasakan kehadiran ‘mahluk lain’ itu.

Iseng2 saya tanya, “Kalau di rumah ini ada ‘mahluk’ tidak?”
“Ada!
Yang dibelakang ini nenek2.
Kalau yang di atas ada ibu2 dan anak2nya.”
“Tapi mereka tidak mengganggu kok.” Jelasnya.
“Kalau di rumah yang satunya lagi?” Tanya kami penuh selidik.
“Ada juga. Tapi, tidak usah saya ceritakan. Khawatir kalau yang lain jadi takut,” jawabnya singkat.

***
Dia melanjutkan kisahnya.
Akhirnya dia hamil. Karena ini kehamilan pertama, dia keluar kerja dan kembali ke kampung halamannya di Gemolong, Purwodadi, Jawa Tengah. Dia rutin periksa ke dokter, bidan dan juga di USG. Bayinya laki-laki. Dia senang sekali.

Di Jawa ada tradisi acara tujuh bulanan, yaitu acara selamatan untuk kehamilan usia tujuh bulan. Keluarga ini  berencana akan mengadakan acara tujuh bulanan ini. Usia kehamilannya sebentar lagi tujuh bulan. Tinggal menunggu hari saja.

Suatu malam mereka melihat acara televisi. Si Ibu, orang tuanya dan adik2nya.

Kurang lebih pukul 10 malam, Si Ibu melihat ada kepala ular di bawah televisi. Ularnya hanya terlihat kepalanya saja sebesar tangan orang dewasa. Dia berteriak histeris:
“Ular….ular….ular…!!!…..” sambil menunjuk ke arah bawah televisi.
Sontak saja orang tuanya kaget. Bapaknya segera mengambil pentungan untuk memukul ular. Anehnya, Bapaknya tidak menemukan ular itu di bawah televisi dan hanya dia saja yang melihatnya.

Selesai menonton tivi si Ibu tidur. Kurang lebih pukul 2 dini hari dia terbagun. Dia merasakan sesuatu yang aneh. Perutnya terasa kosong. Bayi dalam kandungan biasanya akan aktif di malam hari dan menendang2 perut ibunya. Malam ini tidak terasa apa2. Aneh. Si Ibu juga mengalami ‘flek2’.

Keesok harinya dia pergi periksa kandungan ke bidan. Bidan kaget, karena perutnya tidak ada bayinya, tidak terdengar ada denyut jantung bayi. Si Ibu pun pergi ke dokter. Dokter juga binggung, bagaimana bayi dalam kandungan bisa raib tidak berbekas.

Si Ibu benar2 syok. Harapannya untuk memiliki bayi pupus. Dia sedih, keluaganya pun geger. Dokter memberi penjelasan kalau kehamilannya mungkin.hamil anggur. Mustahil, katanya dalam hati. Hamil anggur tidak ada gerakan bayi dan tendangan2 bayi. Juga tidak ada tonjolan tulang2 bayi itu. Dia tidak bisa mempercayai penjelasan itu.

Sampai sekarang Si Ibu ini belum hamil lagi. Kadang2 dia kangen sama anaknya. Kalau kagen seperti itu dia akan melihat foto2 hasil USG. Kalau lihat anak kecik yang seusia dengan anaknya dia menjadi sedih dan teringat anaknya lagi.

Kadang2 dia bermimpi tentang anaknya. Pernah suatu hari dia merasa anak bayinya tidur bersama dia dan suaminya. Kadang2 dalam mimpinya si anak minta digendong. Sedih.

****

Cerita seperti ini bukan yang pertama. Beberapa kasus pernah terjadi. Konon bayi2 yang hilang seperti itu karena dicuri oleh ‘jin’. Kehadiran ‘ular’ misterius itu bisa menjadi tanda kehadiran jin yang akan mencuri bayinya. Salah satu perwujudan jin adalah ular.

Konon juga jin2 itu adalah suruhan ‘dukun’ yang menjadi tuannya. Dia akan mencuri bayi dalan kandungan ibu yang sedang hamil dan memindahkan ke kandungan perempuan lain yang sulit hamil. Perempuan itu datang ke dukun dan minta bantuan dukun agar bisa hamil.

Sungguh jahat pekerjaan dukun ini. Terlaknat. Dukun dan yang minta bantuan ke dukun sama2 dosa. Tempatnya kelak di neraka bersama2 dengan setan dan jinnya.

Wallahu a’lam.

Membalik Energi Negatif Menjadi Energi Positif

Ini cerita jaman dulu waktu aku masih SMP. Perasaan marah, dendam, jengkel, mangkel yang membuatku dapat NEM terbaik di sekolahku.

Aku sekolah di sekolah ‘pinggiran’. Ketika SD aku sekolah di SD Inpres Cacaban 2 di kaki gunung sukorini. SD Inpres adalah konotasi untuk SD pinggiran. SDku sekarang sudah “almarhum”. Nilai sekolahku biasa2 saja, tidak cukup untuk masuk sekolah negeri. Akhirnya aku terdampar di sekolah SMP “luar negeri” alias SMP swasta; SMP Purnama Magelang. Sekolahnya “ndompleng” di SMP N 5. Masuknya siang, ketika anak2 SMP Negeri sudah pulang. Jaraknya dari rumahku 3-4 km. Aku ke sekolah naik sepeda.

Continue reading

Ada Suara Perempuan Menyanyi di Perpustakaan

Malam2 datang ke kantor, karena mesti menerima kiriman barang yang dibawa oleh dua orang petugas. Karena sudah malam, saya ajak mereka mengobrol di ruang perpustakaan. Ruang perpustakaan ini kuno, perabotannya kuno, buku2nya juga kuno, termasuk ruangannya yang besar dan tinggi juga bergaya Belanda. Saya berdua dengan Arroyan. Tamu saya juga berdua. Saya dan tamu duduk di meja tamu. Arroyan duduk agak jauh di meja baca kuno. Cukup lama kami ngobrol di ruang perpus itu.

Ketika pulang, Royan cerita:
“Bi, tadi waktu di perpus aku dengar ada yang suara orang menyanyi.”
“Di mana?”
“Di dekat pintu depan itu. Suaranya samar-samar, tapi aku dengar.”
“Ah…tidak ada siapa2. Abi tidak dengar apa2. Satpam kali yang menyanyi?”

Di depan perpustakaan memang ada meja satpam.

“Yang nyanyi suaranya perempuan kok, Bi. Suaranya pakai bahasa apa gitu, aku nggak jelas.”
“Pakai bahasa Inggris?”
“Bukan!”
“Bahasa Belanda?”
“Nggak tahu, iya mungkin.”

Saya tenggok jam, jarum pendek berada di tengah angkan 10 dan 11. Setahuku di kantor malam itu hanya ada saya, Royan, dua tamu saya, dan dua orang satpam. Tidak ada yang lain dan tidak ada yang perempuan. Apalagi bisa bahasa Belanda.

Entah siapa yang berdendang malam2 di depan perpustakaan tadi.

Yulianto: Bertemu lagi setelah dua puluh tahun

image

Namanya Yulianto. Dua puluh tahun lalu, ketika dia masih smp, dengan empat orang temannya, Yuli sering tidur di kamarku yang berada di belakang mihrob Fatimatuzzahra. Kini Yuli sudah dewasa dan sedang menunggu anaknya yang akan lahir.

Waktu itu masjid Fatimatuzzahra baru saja di bangun, sekitar tahun 1994. Belakang masjid ada rumah papan bekas tempat penyimpanan material bangunan. Di belakang gubuk itu ada jalan, jl H. Madrani. Kamar saya di belakang mihron sisi kiri. Jadi dekat sekali dengan gubuk dan jalan itu.

Sekitar masjid masih banyak sawah dan lahan kosong. Suasana masih sepi.  Dan rawan.

Kami berdelapan, mahasiswa penghuni masjid, biasanya menaruh sepatu dan barang2 kami di bawah tangga di depan kamar saya. Kami kadang-kadang kesal dan jengkel. Beberapa kaki sepatu dan sendal penghuni masjid atau orang2 yang berkunjung ke masjid hilang. Pernah juga ada uang teman2 yang hilang. Tidak ketahuan siapa yang mengambil barang2 itu.

Continue reading

Jam Tangan Kami: Jam Teroris

image

Jam tangan favorit keluarga; Casio

Jam tangan kami semua dari merek yang sama, meski saat membelinya tidak berbarengan, yaitu: Casio. Meski modelnya tidak terlalu keren dan cenderung konservatif, jam Casio bandel dan tahan lama. Harganya pun murah untuk yang KW1, sesuai untuk kalangan menengah ke bawah.

image

Jam Teroris F-91W untuk timer bom

(Foto dari wikipedia)

Jam tangan yang cukup sensasional adalah jam tangan anak2, Royan & Abim; yaitu Casio F-91W. Jam tangan ini terkenal karena laporan CIA yang menyebutkan kalau jam ini adalah jam andalan Al Qaida. Osama bin Laden pun memakai jam tangan ini. Jam tangan ini akurat dan murah. Al Qaida konon menggunakannya juga untuk merakik bom. Karena itu jam ini juga dikenal dengan “Terrorist Watch”. Sereeeemmm….

Casio F-91W, Terrorist Watch

image

Jam ini saya beli ketika ada ‘REA’ di salah satu toko jam di Nortstand tiga tahun lalu. Karena sedang REA alias obral tahun natal harganya super miring, 50% dari harga normal. Harganya cuma SEK 150. Murah bingiiittt. Saya beli dua, satu untuk Royan dan satu untuk Abim.

Jam F-91W bentuknya sederhana. Tahan air alias water resist. Kalau sedang berenang atau main air tidak perlu buka jam tangan. Kehujanan pun tidak apa2. Ada fungsi alarm, timer, dan stop watch. Lengkap dan lebih dari cukup untuk alat penanda waktu. Daya tahan baterainya sangat lama, dua setengah tahun lebih baru ganti baterai.
Jam tangan ini sudah lama dikeluarkan oleh Casio. Saya lihat jam ini di-release ulang dengan model yang lebih variatif. Kalau googling ada jam Casio F-91W yang warnanya tidak melulu hitam. Ada yang putih juga, terlihat lebih keren dan modis.

Jika Anda tertarik dengan jam teroris ini sebaiknya teliti sebelum membeli. Ketika ganti baterai ke toko jam, tukang tokonya bilang kalau jam model ini agak susah dapat yang asli/KW1. Banyak tiruannya dan sulit dibedakan dengan yang asli. Harganya pun cukup mahal >Rp. 300rb. Kalau untuk anak2 mending beli jam KW yang banyak dijual di mall2. Modelnya macem2, meski kualitasnya diragukan.

Anak2 biasanya main kurang hati2. Jam tangan ini sudah baret2. Apalagi Royan yang sangat aktif. Sudah tiga kali jam tangan ini ganti karetnya. Jam tangan bandel, meski dipakai obrok2an yang rusak cuma karetnya. Ganti karet yang biasa murah, cuma Rp. 15rban.

Jam tangan teroris ini masih setia menghiasi tangan anak2. Mereka bangga memakai jam tangan ini, meski modelnya tidak sekeren jam teman2nya di sekolah.

image

image

Foto Osama dengan Jam Casio F-91W di pergelangan tangan kanannya.

Catatan buku: Buku Cerita Anak-anak

image

Ketika kecil dulu Bapak sering bercerita ke saya. Bukan membaca buku cerita, karena Bapak buta huruf. Bapak bercerita tentang perjalanan hidupnya. Cerita-cerita itu sangat berkesan. Saya pun ingin melestarikan kebiasaan ini ke anak-anak saya; Royan, Abim, & Yusuf.

anak2 membaca itu asik

Saya sering membelikan buku anak untuk mereka. Royan & Abim sering memilih buku2nya sendiri. Royan suka membeli buku tentang mobil, mesin, motor, dan pesawat. Kalau Abim suka membeli buku tentang dinosaurus, binatang, monster, dan karakter2 aneh lainnya. Kadang2 saya membacakan buku-buku itu ke mereka. Kadang2 saya bercerita tentang kisah hidup Mbah Magelang atau cerita2 saya ketika masih kecil dulu.

Kini ketika anak ketiga kami, Yusuf,  hadir di tengah2 keluarga kami, kami pun membacakan buku-buku cerita untuk Yusuf. Tapi, kami jarang membeli buku baru. Buku cerita yang kami bacakan adalah buku cerita warisan kakak-kakaknya.

image

Anak kecil suka buku yang gambarnya menarik. Gambar2nya besar dan warnanya mencolok. Begitu juga tulisannya sedikit. Buku2 seperti itu membebaskan orang tua untuk bercerita. Bercerita dengan bahasa sendiri asalkan tidak melenceng dari alur cerita. Yusuf pun mendengarkan dengan wajah penuh ekspresi.

Cerita itu diulang2 sampai Yusuf hafal dengan isi ceritanya. Seringkali Yusuf yang gantian bercerita dan kami yang jadi pendengarnya. Semalam Yusuf bisa minta dibacakan 2-3 buku. Wadeehhhh….. capek deh….

image

Banyak buku yang dia suka; Timun Emas, Creole, Frangklin si kura2, Semut dan Pak Tani, Madu Libi, Pelahap Muffin, dan lain2.

image

image

Mas Royan membaca buku dengan Adik Yusuf


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Catatan buku: The Thief of Baghdad

Novel terjemahan The Thief of Baghdad

Novel terjemahan The Thief of Baghdad


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Saya sebenarnya jarang sekali membeli buku novel. Apalagi novel terjemahan. Entah mengapa waktu saya ‘refreshing’ di toko buku saya tertarik dengan buku saku bersampul merah ini. Judulnya ‘The Thief of Baghdad’ karangan Alexander Romanoff. Bukunya berukuran kecil, jadi saya pikir cocok untuk menjadi ‘teman dalam perjalanan’.

Pikiran yang terlintas di kepala ketika membaca judul buku ini adalah kisah tentang Aladin di negeri 1001 malam, atau film “The Prince of Persia”. Apalagi nama penerbitnya adalah Dastan, sama seperti nama tokoh utama dalam film The Prince of Persia. Ceritanya pasti tidak jauh berbeda, pikir saya.

Saya baca buku ini dalam ‘acara mudik mingguan’ ke Bogor-Pati. Buku ini menjadi teman setia untuk membunuh waktu di dalam kereta. Ternyata asik juga baca buku cerita heroik seperti ini.

Novel ini bercerita tentang Ahmad yang berprofesi sebagai pencuri di Bagdad. Kisahnya berlatar belakang negeri Persia yang perkasa. Persia jaman dulu adalah negera adidaya bersama dengan Romawi. Kalau Romawi berkuasa di Barat, Persia kekuasaannya di Timur. Kerajaannya makmur.

Syahdan Khalifah Bagdad akan menikahkan putrinya. Pangeran2 berdatangan dari negeri2 tetangga. Ahmad si pencuri pun menyamar menjadi pangeran dan ikut melamar. Ahmad dan tiga pangeran yang lain merebutkan cinta sang putri.

Malapetaka pun terjadi. Kekhalifahan Bagdad jatuh ke tangan pasukan Mongol yang kejam. Dari kekacauan tersebut siapakah yang berhasil mendapatkan cinta sang putri dan membebaskan Bagdad dari tangan bangsa Mongol.

image

Catatan buku: Creole

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Kelompok buku yang juga memenuhi rak buku kami adalah buku cerita anak. Ada banyak buku cerita yang kami miliki mulai dari kisah2 nabi, sahabat, atau cerita2 saduran dari luar negeri. Salah satu buku cerita anak yang disukai anak-anak adalah Creole.

Creole adalah buku cerita bergambar. Ceritanya sederhana dan tersirat nilai2 kemanusiaan. Dikisahkan tentang kehidupan di hutan di tepi rawa. Kehidupan di rawa itu awalnya tenang dan damai hingga suatu ketika lahirlah seekor binatang yang sangat jelek rupanya. Namanya Creole.

Binatang2 lain ditempat itu membenci dan takut dengan Creole. Mereka takut dan berburuk sangka karena fisik Creole yang buruk dan menakutkan. Binatang2 itu beranggapan bahwa mahluk yang rupanya buruk pasti juga buruk dan jahat.

Creole justru sebaliknya. Creole berhati lembut dan penyayang. Hati dan perangainya lembut dan baik. Selama ini penghuni rawa itu telah berburuk sangka dengan Creole. Kecuali satu binatang anak buaya yang tidak takut kepada Creole.

Melalui anak buaya itu akhirnya Creole bisa diterima dan berkawan dengan binatang2 lain penghuni rawa.

Buku itu sudah kami miliki sejak Royan dan Abim masih kecil. Dulu Abim yang jadi Creolenya. Sekarang Yusuf yang suka dengan cerita itu dan sering menceritakan kembali dengan gayanya yang lucu.

image

Catatan buku: Ummi Kalsum

image


Baca catatan buku yang lain: BUKU


Buku ini salah satu koleksi buku lama yang ada di rak buku kami. Sebuah buku sastra, kumpulan cerpen karya Djamil Suherman. Saya baca buku ini beberapa kali. Ceritanya menarik.

Meskipun berupa kumpulan cerpen, tapi ceritanya sambung menyambung menjadi seperti sebuah novel. Ceritanya berkisar tentang kehidupan santri di sebuah pesantren di Jawa Timur. Ceritanya sederhana, tapi menarik. Konon cerita ini berdasarkan pengalaman pribadi penulisnya yang memang dari santri.

Buku ini diberi ulasan/pengantar oleh HB Yassin, salah satu tokoh sastra Indonesia jaman itu. HB Yassin memuji karya sastra ini. Artinya buku ini memang bermutu, layak untuk dibaca dan layak menjadi koleksi.

Selamat membaca.